Palembang Dikepung Kabut Asap, WALHI : Sumsel 'Dikelilingi' Ratusan Titik Api Akibat Pembakaran Lahan
Palembang dikepung asap, lantaran ada ratusan titik api di beberapa wilayah di Sumatera Selatan.-foto sumeks.co-
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Sepekan terakhir, kabut asap mulai terlihat mengepung Kota Palembang. Penyebab utamanya, tak lain karena sebagian wilayah Sumatera Selatan ditemukan ratusan titik api.
Penyebabnya adanya aktivitas perusahaan melakukan pengeringan lahan secara berlebihan. Kualitas udara hari ini di Palembang pun tambah parah dan tidak sehat.
BACA JUGA:Kategori Sangat Tidak Sehat, Kualitas Udara di Palembang Hari Ini Tambah Parah
Kemarau yang melanda Provinsi Sumatera Selatan dalam beberapa waktu terakhir, menimbulkan keresahan bagi masyarakat khusunya di Kota Palembang.
Betapa tidak, dampak kemarau yang terjadi menyebabkan sebagian hutan dan lahan terbakar, dan menimbulkan kabut asap dibeberapa daerah di Sumatera Selatan.
Berdasarkan data Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumsel Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) saat ini, disebabkan oleh banyaknya aktivitas perusahaan melakukan pengeringan lahan.
Lahan atau perkebuanan yang sudah mengering, ditambah musim kemarau melanda saat ini membuat titik api semakin banyak bermunculan.
Karhutla di ruas tol Kayuagung-Palembang yang terjadi Kamis 31 Agustus 2023.--
Pada Agustus lalu, WALHI melaporkan sebanyak 370 fire hotspot dalam izin korporasi sudah ditemukan dibeberapa wilayah.
Titik api yang ditemukan pada perusahaan izin konsesi Kebun Kayu (HTI) mencapai 196 fire hotspot, dan izin konsesi perkebunan kelapa sawit sebanyak 174 Titik api.
BACA JUGA:Pj Bupati Apriyadi Padamkan Titik Api dengan Membawa Air Seadanya
Dilansir dari akun instagram WALHI Sumsel, disebutkan jika Karhutla 2023 terjadi pada area pemilik izin korporasi, dalam area izin konsesi kebun kayu atau hutan tanaman industri (HTI) dan izin perkebunan kelapa sawit.
Direktur Walhi Sumsel Yuliusman, mengungkapkan faktor utama penyebab kebakaran lahan yakni banyaknya aktivitas perusahaan yang melakukan pengeringan lahan dengan cara membuat pembuatan kanal dengan skala besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: