Gagal Panen Karena El Nino, Ini Solusi dari Dinas Pertanian Sumsel

Gagal Panen Karena El Nino, Ini Solusi dari Dinas Pertanian Sumsel

Ilustrasi--dok : sumeks.co

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Cuaca ekstrem, El Nino membawa ancaman serius terhadap produktivitas pertanian di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel). 

Kekeringan yang diakibatkan oleh fenomena ini berpotensi menyebabkan kegagalan tanam dan panen yang merugikan.

Untuk menghadapi situasi ini, Pemerintah Provinsi Sumsel telah menginisiasi sebuah langkah penting yaitu mendorong petani untuk bergabung dalam program asuransi pertanian

Program ini dirancang sebagai bagian dari strategi mitigasi guna mengantisipasi dampak buruk yang mungkin terjadi akibat bencana alam, serta memberikan dukungan finansial kepada petani dalam kasus kegagalan panen.

BACA JUGA:Katanya Fenomena El Nino 2023 belum Terasa, Nyatanya Matahari Panas Mendidih Bikin Kulit Terbakar

Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sumatera Selatan, R Bambang Pramono menjelaskan bahwa program asuransi pertanian ini menjadi pilihan yang bijak bagi para petani di Sumsel, meskipun saat ini baru diterapkan secara luas di kalangan petani padi.

 "Kami sangat mendorong seluruh petani di Sumsel untuk berpartisipasi dalam program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP)," jelasnya dikutip dari sumateraekspres.id pada Senin 14 Agustus 2023.

Program ini memberikan perlindungan kepada petani dalam situasi kerusakan tanaman padi yang disebabkan oleh bencana kekeringan.

Bambang menuturkan petani padi yang tergabung dalam program ini dapat menerima ganti rugi yang diajukan oleh PT Jasindo, dengan besaran sekitar Rp6 juta per hektare.

BACA JUGA:TERKUAK, Penyebab Panas Mendidih, Akibat Fenomena El Nino yang Naikkan Suhu hingga 1,5 Derajat Celcius

Manfaat dari asuransi pertanian ini akan memberi dorongan kepada petani untuk lebih berani dan tekun dalam usaha menanam padi, khususnya pada musim tanam kedua dan ketiga. 

"Sebelumnya, para petani ini berhadapan dengan risiko kegagalan yang cukup besar. Namun, dengan adanya asuransi pertanian, para petani merasa lebih termotivasi untuk melanjutkan usaha pertanian mereka, terutama mengingat mayoritas lahan pertanian di Sumsel masih sangat bergantung pada perubahan iklim," tuturnya. 

Hingga saat ini, program asuransi pertanian telah dijalankan dan diperkenalkan kepada 17 kabupaten dan kota di Sumsel. 

Bambang menginformasikan bahwa total luas lahan yang terlibat dalam program Asuransi Usaha Tani Padi saat ini mencapai 24.820 hektare. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: