Nusantara Akan Hancur Pasca 500 Tahun Majapahit Runtuh, Sabdo Palon Hanya Ingin Usir Islam dari Tanah Jawa
Bumi Nusantara akan hancur setelah 500 tahun runtuhnya kerajaan Majapahit ramalan itu terjadi lantaran dendam Sabdo Palon atas berkembangnya Islam di Jawa.--
Nusantara Akan Hancur Pasca 500 Tahun Majapahit Runtuh, Sabdo Palon Hanya Ingin Usir Islam dari Tanah Jawa
SUMEKS.CO - Berdasarkan ramalan Sabdo Palon dan Noyo Genggong, Bumi Nusantara akan hancur setelah 500 tahun runtuhnya kerajaan Majapahit. Namun, ramalan yang mengerikan itu terjadi lantaran dendam Sabdo Palon atas berkembangnya Islam di Tanah Jawa.
Sabdo Palon dan Noyo Genggong merupakan tokoh Tanah Jawa yang sangat disegani pada masanya. Masyarakat Jawa pun, hingga kini sangat mensakralkan sosok Sabdo Palon dan Noyo Genggong.
Dikutip dari kanal YouTube @ytcrashclaims, awal mula Sunan Kalijaga mulai menyebarkan Islam ke Pulau Jawa, Sabdo Palon yang kala itu menjadi penasihat Prabu Brawijaya V, tak ikut bergeming mengenai hal tersebut.
BACA JUGA:Perjanjian Syekh Subakir dengan Sabdo Palon, Tak Mau Jadikan Orang Jawa Jadi Orang Arab
Kendati, Sabdo Palon memberi pesan kepada Sunan Kalijaga agar menyebarkan agama Islam kepada masyarakat tidak dengan paksaan ataupun peperangan.
Setelah beberapa Sunan Kalijaga menyebarkan agama, akhirnya Prabu Brawijaya berkeinginan untuk mempelajari dan memeluk agama Islam.
Bumi Nusantara akan hancur setelah 500 tahun runtuhnya kerajaan Majapahit ramalan itu terjadi lantaran dendam Sabdo Palon atas berkembangnya Islam di Jawa.--
Hal tersebut didasari jatuh hatihya Prabu Brawijaya kepada putri Raja Cermain yang merupakan murid dari Sunan Kalijaga. Kecantikan anak Raja Cermain bernama Putri Dewi Sari.
Mendengar tawaran Islam dari Sunan Kalijaga, Prabu Brawijaya berniat untuk menjadi mualaf dengan syarat bisa menikahi Putri Dewi Sari.
Namun, permintaan itu ditolak lantaran Sunan Kalijaga tak menginginkan Prabu Brawijaya masuk Islam hanya karena ingin menikahi Putri Dewi Sari.
Mendengar hal itu, Prabu Brawijaya meminta nasihat kepada Sabdo Palon. Namun, Sabdo Palon yang mendengar Prabu Brawijaya ingin memeluk Islam lantas marah.
"Saya tak inginkan sang prabu masuk Islam, karena saya ialah penguasa, pembesar, atau Dang Hyang Tanah Jawa. Saya adalah suami yang menolong anak cucu, serta raja Tanah Jawa. Saya ialah raja dari seluruh spirit di Tanah Jawa. Saya sudah hidup guna melayani keturunan raja Jawa. Disinilah kita berpisah," ucap Sabdo Palon kepada Prabu Brawijaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: