Imbas dari Badai Matahari, NASA Isukan Prediksi 'Kiamat' Internet 2025
-istockphoto.com-
CME melintasi lebih 150 juta kilometer antara matahari dan bumi dan melepaskan kekuatannya ke planet kita dalam waktu 17,6 jam.
Menurut NASA, biasanya CME tersebut membutuhkan waktu beberapa hari untuk mencapai bumi.
BACA JUGA:Pelaku Pencuri Honda Beat Diamankan Team Trabazz Polsek Gunung Megang
Sehari Carrington mengamati suar, bumi langsung mengalami badai geomagnetik yang sebelumnya belum pernah terjadi.
Badai geomagnetik ini memicu kekacauan sistem pada telegraf dan pemandangan aurora di daerah tropis yang tidak lazim terjadi.
Sejauh ini, hal itu tercatat sebagai badai matahari yang paling dahsyat.
Pada tahun 1989, badai matahari pun pernah terjadi merusak lainnya.
BACA JUGA:Beri Himbauan Kamtibmas Kepada Warga Kemayoran, Polisi RW Dialogis Langsung dengan Warga
Badai matahari tersebut menyebabkan pemadaman listrik selama 12 jam di seluruh Quebec.
Fenomena ini membuat jutaan orang yang berada di Kanada dalam kegelapan sampai menutup sekolah dan perniagaan.
Badai matahari super berpotensi memicu gangguan parah internet dengan peluang 1,6 persen hingga 12 persen tiap dekadenya diungkap Studi karya Sangeetha Abdu Jyothi, pakar ilmu komputer di University of California, AS, 2021.
Dikutip dari USA Today, penelitian selanjutnya, memperkirakan kegagalan internet sebesar itu akan merugikan ekonomi AS sampai dengan resiko ganguan internet yang lebih tinggi daripada Asia sebesar US$7 miliar per hari.
Prediksi Tahun 2025
NASA maupun Jyothi sejauh ini belum terlacak mengaitkan kiamat internet dengan angka 2025. Dari mana prakiraan waktu itu?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: