Kisah Nabi Muhammad SAW Tadahi Darah Agar Tidak Jatuh Kebumi Saat Perang Uhud
Perang Uhud sendiri merupakan pertempuran yang terjadi antara kaum muslimin dan kaum kafir Quraisy yang terjadi pada tahun 3 Hijriah atau tahun 625 Masehi.--
Pengelolaanya diserahkan kepada Abu Sufyan bin Harb. Sedangkan kaum musyrikin di Madinah dan sekelilingnya sebagian besar mengadakan perjanjian damai dengan pasukan muslimin di Madinah.
Mereka tidak ikut dalam peperangan dan memilih untuk menetap di pemukiman mereka.
Di Madinah juga tidak ada lagi penduduk yang berasal dari kaum Yahudi.
Ini terjadi setelah pengusiran Bani Qaynuqa' akibat melanggar perjanjian damai.
Kaum Yahudi di sekeliling kota Madinah memilih mengadakan perjanjian damai dengan pasukan muslimin.
Setelah genap setahun, persiapan mereka benar-benar sudah matang. Tidak kurang dari tiga ribu prajurit Quraisy bersatu dengan sekutu-sekutu mereka dan kabilah-kabilah kecil.
Para pemimpin Quraisy berpikir untuk membawa serta para wanita. Karena hal ini dianggap bisa memompa semangat mereka. Adapun jumlah wanita yang diikutsertakan ada lima belas orang.
Kisah ini tertulis dalam Al Qur'an surh Ali Imran ayat 140-179. Dalam ayat-ayat di surah Ali Imran, Muhammad menjelaskan kekalahan di Uhud adalah ujian dari Allah (ayat 141) – ujian bagi muslim mukmin dan munafik (ayat 166-167).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: