25 Hari Menghilang, Ditemukan Tewas di Puncak Gunung Berapi Dempo

25 Hari Menghilang, Ditemukan Tewas di Puncak Gunung Berapi Dempo

Jenazah Sulaiman di evakuasi dari puncak gunung Dempo Pagaralam setelah 25 hari menghilang.--

25 Hari Menghilang, Ditemukan Tewas di Puncak Gunung Berapi Dempo

PAGARALAM, SUMEKS.CO - Penemuan jenazah si pucak Gunung Api Dempo (GAD), Rabu 14 Juni 2023, berhasil diidentifikasi. Jenazah itu merupakan Sulaiman (40), warga Desa Sumber Karya, Kecamatan Gumay Ulu, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Hanya saja, yang masih menjadi misteri, bagaimana laki-laki itu sampai berada di puncak GAD. 

Lokasi penemuan juga tidak lazain. Sebab lokasi persis beada di puncak GAD. Sulaiman juga tidak teregistrasi sebagai pendaki Dempo. Sehingga belum diketahui jalur pendakian laki-laki itu. 

"Dapat dipastikan korban naik ke atas tidak melalui jalur pendakian pintu rimbah. Tidak ada pendakk yang registrasi di Balai Registrasi Pintu Rimbah sesuai dengan ciri-ciri korban ini," kata Ketua Brigade, Arindi.

BACA JUGA:Evakuasi Mayat Pria yang Ditemukan di Bibir Puncak Gunung Api Dempo Pagaralam Terkendala Hujan 

Jenazah Sulaiman sudah dievakuasi oleh tim gabungan BPBD, Brigade dan masyarakat. Kemudian langsung dibawa ke rumah duka. Proses evakuasi terbagai tim menjadi tiga tim.

Tim gabungan pertama langsung mendaki pada Rabu sore. Dalam perjalannya, tim sempat mengalami kendala, karena hujan. Namun tim tetap melanjutkan perjalanan untuk bisa tiba di puncak GAD.

Sedangkan beberapa anggota tim lainnya menunggu diakhir jalur evakuasi, yaitu Tugu Rimau. Kamis 15 Juni 2023 pagi, tim pertama mulai melakukan evakuasi. 

Sedangkan tim II dan tim III menyusul untuk membawa jenazah secara estapet.

BACA JUGA:Diusir Keluarga Setelah Mualaf, Ahok Mengurus dan Tinggal di Area Masjid, Alhamdulillah Rajin Nabung Bisa Haji

"Tidak ada kendala berarti selama proses evakuasi. Saat kami mulai mendaki di jalur pendakian diterpa hujan, membuat tim harus mendirikan tenda sementara di jalur pendakian," kata anggota tim evakuasi Aris Torres. 

Tim mulai turun saat matahari sudah mulai terang. Karena jika dipaksakan malam hari khawatir membahayakan anggota tim," bebernya.

"Medannya cukup berat, jadi harus dilakukan secara estapet. Sekira pukul 13.00 WIB jenazah tiba di Tugu Rimau, baru dikenali opihak keluarga dan langsung dibawa ke rumah duka," jelasnya.

Ditempat terpisah, Kapolres Pagaralam AKBP Erwin Irawan SIK, melalui Kasat Reskrim AKP Mursal mengatakan, lokasi dugaan mayat tersebut berada di wilayah hukum Kabupaten Lahat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: