3 Peristiwa Mencekam Akibat Ledakan Suar Matahari Sebabkan Listrik Lumpuh, Naudzbillah Jangan Sampai Terulang

3 Peristiwa Mencekam Akibat Ledakan Suar Matahari Sebabkan Listrik Lumpuh, Naudzbillah Jangan Sampai Terulang

SUMEKS.CO - Mengerikan, tiga fenomena mencekam yang berasal dari ledakan suar matahari yang menyebabkan gelombang komunikasi serta kelistrikan di dunia lumpuh total dan tak bisa difungsikan.

Ledakan suar matahari atau komponen energi magnetik yang berukuran ratusan kali lipat melebihi Bumi, pernah membuat penduduk yang ada di dunia gempar.

Pasalnya, ledakan suar matahari itu menyebabkan lumpuhnya kelistrikan yang satu-satunya sumber cahaya di bumi. Bahkan, jaringan komunikasi pada zaman itu sama sekali tak dapat difungsikan sebagaimana mestinya.

BACA JUGA:BIKIN MERINDING! Fenomena Aneh Hujan Cacing Terjadi di India, Apakah Ini Tanda-Tanda Kiamat?

Berbagai sumber referensi yang didapat, suar matahari terjadi ketika energi magnetik yang terkumpul dilepaskan dan melemparkan sejumlah material ke luar angkasa.

Ketika suar matahari menabrak bumi, terjadi peristiwa yang cukup mencekam bagi penduduk diseluruh dunia. Kendati tidak berbahaya, namun dampaknya sangat terasa.

Berikut ini tiga peristiwa mencekam yang pernah dialami penduduk bumi akibat suar matahari.

1. Suar matahari 1 September 1859, terdapat suar matahari terbesar menghantam Bumi

BACA JUGA:Wow! Ternyata Dulu Hewan Bisa Bicara, Gegara Hal Ini Allah Mencabut Lisan Mereka

Saat itu, matahari mengalami lontaran massa korona (bagian terluar atmosfer matahari) yang menyebabkan badai matahari raksasa dan lemparan suar matahari terbang ke arah Bumi.

Fenomena mencekam itu dikenal sebagai peristiwa Carrington. Akibat insiden itu, menyebabkan badai geomagnetik saat suar matahari mencapai Bumi.

Meski jaraknya sangat jauh dengan bumi yakni sekitar 150 juta kilometer, namun suar matahari hanya membutuhkan waktu 17,5 jam untuk mencapai Bumi. Dari peristiwa Carrington, penampakan aurora (cahaya kutub) terjadi dimana-mana hingga sampai ke garis khatulistiwa.

Kendatipun saat itu belum banyak yang menggunakan listrik, namun telegraf di seluruh dunia rusak bahkan meledak.

Sumber: