Lourdes Loyola, Sersan Militer AS Putuskan Memeluk Islam Usai Dua Kali Jadi Tentara Perdamaian di Afganistan

Lourdes Loyola, Sersan Militer AS Putuskan Memeluk Islam Usai Dua Kali Jadi Tentara Perdamaian di Afganistan

Lourdes Loyola Sersan militer Amerika Serikat memutuskan menjadi mualaf setelah dua kali bertugas di Afganistan sebagai tentara perdamaian.--

BACA JUGA:Subhanallah! Astronot Asal China Nyatakan Keislamannya Setelah Mendengar Suara Ketukan Bintang di Luar Angkasa

Loyola mendapatkan jawaban yang masuk akal dan menerima penjelasan dari Imam masjid Nebraska. Ia tidak hanya sekali mengajukan pertanyaan, bahkan hingga akhir sesi, Loyola masih bertanya tentang alasan Islam melarang konsumsi daging babi.

Mengenai masalah tersebut, Loyola menerima jawaban singkat bahwa itu adalah perintah dari Allah SWT, dan dia tetap menerima hal tersebut.

Setelah diskusi selesai, seorang Muslimah mendekatinya dan dengan rinci menjelaskan alasan di balik larangan mengonsumsi daging babi. Jawaban dari teman Muslimnya itu membuatnya kagum. Loyola menyadari bahwa alasan tersebut tidak hanya berdasarkan perintah Tuhan, tetapi juga memiliki dasar ilmiah dan masuk akal.

Bagi Loyola, jika alasan tersebut hanya berdasarkan ketaatan kepada Tuhan, dia tidak akan meragukannya lebih lanjut. Sebelumnya, Loyola tidak pernah mempertanyakan perintah dari Tuhan dalam agama yang dianutnya sebelumnya.

BACA JUGA:Kisah Seorang Pendeta 15 Tahun Mengabdikan Diri di Gereja Ortodoks, Kini Mualaf dan Yakini Kebenaran Islam

"Dahulu, saya adalah seorang yang taat beragama sebelum menjadi Muslimah. Saya bukanlah gadis yang hanya beribadah karena perintah orang tua, tetapi saya melakukannya karena keyakinan yang tulus di dalam hati bahwa saya harus menjalankan agama ini," ujar Loyola.

Namun, setelah mempelajari Islam selama empat hingga lima bulan, Loyola menyadari bahwa agama ini merupakan penyempurnaan dari agama sebelumnya yang pernah ia anut. Ia melihat bahwa semua ajaran dalam agama Islam masuk akal dan dapat diterima.

Pada tanggal 10 Desember 2015, Loyola dengan yakin menerima Islam sebagai agamanya. Setelah mengucapkan dua kalimat syahadat, Loyola tak dapat menahan tangis haru yang meluap. Sebagai seorang tentara, dia jarang menangis di depan orang banyak.

Loyola merasakan kedamaian dan ketenangan seolah-olah kembali pulang ke rumah. Ia menyadari bahwa keislamannya bukanlah sekadar perpindahan agama, tetapi merupakan perjalanan untuk kembali ke rumah.

BACA JUGA:MASYAALLAH! Gagal Membakar Alquran, Woll Frost Putuskan Masuk Islam, Diikuti 200 Lainnya

Setelah menyatakan keislamannya, Loyola kemudian memberitahu suaminya. Sang suami tanpa adu argumen sepenuhnya mendukung keputusan istrinya.

Meskipun harus menjalani pernikahan beda agama, Loyola merasa sangat bahagia. Ia tidak berharap suaminya ikut menjadi seorang Muslim, bahkan ia merasa bahwa kemungkinan suaminya memeluk Islam dalam ribuan tahun pun tidak mungkin terjadi.

Setelah suaminya menerima, Loyola mulai mendalami Islam dan mempelajari berbagai kewajiban sebagai seorang Muslim, salah satunya adalah mengenakan hijab. Awalnya, ia merasa ragu untuk memulai mengenakan jilbab, tetapi suaminya terus memberikan dukungan dan memotivasi Loyola untuk mengikuti pilihan hatinya.

Pada bulan Juni 2018, Loyola akhirnya memutuskan untuk berkomitmen secara penuh untuk mengenakan hijab. Sebelumnya, ia mengakui bahwa dalam mengikuti syariat Islam ini dengan sungguh-sungguh, ia belajar secara bertahap dengan lebih sering menggunakan celana panjang dan baju lengan panjang, kemudian meningkatkan pemahaman dengan memakai baju turtleneck yang menutupi leher.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: