Kelas Video Podcast Literasi Digital: Memanfaatkan Alat-alat Sederhana untuk Mendapatkan Konten yang Maksimal
--
JAKARTA, SUMEKS.CO - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi berkolaborasi bersama Paberik Soeara Rakjat menggelar Kelas Video Podcast Literasi Digital di Galeria Cilandak Town Square, Jakarta Selatan pada Minggu, 19 Maret 2023.
Kelas Video Podcast ini mengajak beberapa podcaster profesional untuk memperkenalkan teknik video podcast dengan menggunakan peralatan sederhana yang bisa dijangkau siapapun.
Kegiatan ini meliputi sesi gelar wicara dan praktik secara hybrid yang dihadiri oleh 30 orang peserta luring dan 350 peserta daring.
Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center (KIC) pada tahun 2022 lalu yang menunjukkan bahwa kapasitas Literasi Digital masyarakat Indonesia dinilai sebesar 3.54 dari 5.00.
BACA JUGA:Pemkab Ogan Ilir Siapkan Sanksi untuk Pemilik yang Masih Meliarkan Hewan Ternak
Berdasarkan hal tersebut, tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori “sedang”.
Berdasarkan hal tersebut, Kemenkominfo berkolaborasi dengan sejumlah komunitas dan kelompok masyarakat untuk meliterasi masyarakat tentang materi yang didasarkan pada 4 pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Kegiatan Kelas Video Podcast Literasi Digital dibuka dengan sesi gelar wicara mengenai pengenalan dasar video podcast dan juga prospek konten video podcast.
Podcaster audio/video dan pemandu literasi digital, Rizky Adi Nugroho (Mr. Popo) menyampaikan bahwa video siniar atau podcast sebenarnya merupakan sebuah inovasi baru yang berawal dari siniar atau podcast itu berbasis audio only.
BACA JUGA:Yulius Gantikan Riswandar Jabat Sekda Muara Enim
“Sekarang ini orang-orang yang ingin mulai membuat podcast dihadapkan pada standar kalau podcast itu harus seperti konten podcast di YouTube seperti Deddy Corbuzier atau Denny Sumargo. Padahal podcast sendiri memiliki banyak tipe, nah nantinya akan disampaikan oleh teman saya Wishnu dalam sesi praktik. Jadi teman-teman tidak perlu ragu untuk memulai,” tambah Rizky.
Rizky turut menambahkan bahwa saat ini proses membuat konten podcast sudah sangat sederhana dan mudah karena banyak tools yang bisa digunakan.
“Teman-teman sudah bisa memulai dari menggunakan gawai yang dimiliki, jadi tidak perlu pusing mikirin harus pakai gear apa. Apalagi sekarang sudah banyak platform yang dilengkapi fitur-fitur untuk mengedit, salah satunya bisa pakai Spotify,” tuturnya.
Sesi berikutnya dilanjutkan oleh Partnership Manager dari aplikasi Spotify Indonesia, Calvin Mongkol yang menyebutkan bahwa video podcast yang dibawakan dalam kelas hari ini tidak serta merta terjadi begitu saja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: