6 Desa Wisata Sumatera Selatan Lolos 300 Besar ADWI 2023, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

6 Desa Wisata Sumatera Selatan Lolos 300 Besar ADWI 2023, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Suasana Desa Sungsang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.--dok : sumeks.co

PALEMBANG, SUMEKS.CO – Sebanyak 6 desa wisata di Provinsi Sumatra Selatan berhasil lolos 300 besar, Anugerah desa wisata Indonesia (ADWI) 2023. 

Anugerah Desa Wisata Indonesia diselenggarakan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia.

Enam desa wisata tersebut, yakni Desa Wisata Sungsang IV di Kabupaten Banyuasin, Desa Wisata Shuji Lembak di Kabupaten Muara Enim dan Desa Wisata Bukit Layang dari Kabupaten Musi Rawas Utara. 

Selanjutnya, Desa Wisata Kelumpang di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Desa Wisata Dewita Kopi di Kabupaten Musi Rawas, dan Desa Wisata Tanjung Menang di Kabupaten Lahat. 

BACA JUGA:Jembatan Gantung Desa Sugih Waras, OKI, Jadi Daya Tarik Wisatawan Datang Berkunjung

Sementara itu, 4 desa wisata dari Provinsi Sumsel lainnya, hanya masuk pada 500 besar. Yaitu Desa Wisata Bumi Ayu dari Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Desa Wisata Embung Puri Idaman Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Desa Wisata Tebat Benawa dari Kabupaten Pagar Alam, dan Desa Wisata Ulu Danau Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.

Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pada ADWI 2023 Provinsi Sumatera Selatan mengalami penurunaan. Tahun 2022 Provinsi Sumsel pada 500 besar di wakili 13 desa wisata dan 300 besar di wakili 8  desa wisata. 

Sementara pada tahun 2023, pada 500 besar di wakili 10 desa wisata dan 300 besar di wakili 6 desa wisata.

Dikutip dari laman jadesta.kemenparekraf.go.id, ADWI merupakan ajang pemberian penghargaan kepada desa wisata di Indonesia yang memenuhi kriteria penilaian Kemenparekraf.

BACA JUGA: Tempat Wisata Terbaru Segera Hadir, Wisatawan Bisa Melihat Kota Palembang dari Menara Jembatan Ampera

Ada lima kriteria penilaian ADWI 2023. Daya tarik pengunjung, homestay dan toilet, digital dan kreatif, suvenir dan Kelembagaan Desa Wisata dan CHSE.

Secara rinci dijelaskan, daya tarik pengujang, merupakan potensi utama desa wisata yang memiliki keunikan dan keautentikan berupa alam dan buatan juga seni dan budaya.

Untuk homestay dan toilet, meliputi peningkatan standar kualitas pelayanan homestay serta melestarikan desain arsitektur budaya lokal dan toilet untuk pemenuhan sarana dan prasarana kenyamanan wisatawan

Point ketiga, digital dan kreatif. Yakni akselerasi percepatan transformasi digital serta menciptakan konten kreatif sebagai sarana promosi desa wisata melalui digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: