Megawati Rangkap Jabatan, Hasto Tidak Masuk Struktur Baru PDIP, Begini Pesan Puri Bung Karno Ini Pada Kadernya

Tangis Megawati pecah saat tutup Kongres PDIP di Bali. Ia kembali jadi Ketum & rangkap Sekjen. Hasto tidak masuk struktur DPP 2025–2030.--
Bali, sumeks.co- Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri secara resmi menutup Kongres ke-6 partainya yang digelar megah di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).
Penutupan kongres ini diwarnai suasana haru ketika Megawati tak kuasa menahan tangis saat menyampaikan pidato penutupnya, menegaskan kesetiaan terhadap Pancasila dan ajaran Trisakti Bung Karno.
Dengan suara bergetar dan mata berkaca-kaca, Megawati menyampaikan pesan mendalam kepada seluruh kader PDI Perjuangan agar tetap teguh menjaga ideologi bangsa.
"Saya mengajak seluruh kader PDIP, mari kita bergerak dalam satu rampak barisan, mari kita satukan langkah, satukan suara, satukan hati, mari kita menangkan kebenaran dengan keberanian. Karena keberanian pasti, pasti, pasti, pasti menang!" serunya di hadapan ribuan kader PDIP yang menjadi peserta kongres, Sabtu 2 Agustus 2028
Momen mengharukan ini seolah menjadi penegas tekad Megawati, putri Bung Karno ini untuk melanjutkan perjuangan ideologis partai berlambang banteng moncong putih itu.
BACA JUGA:Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Divonis 3 Tahun 6 Bulan Penjara, Lebih Ringan dari tuntutan Jaksa
"Kepada Bung Karno, izinkan kami berjanji di kongres keenam ini," kata Megawati sembari terisak.
"Kami akan terus setia pada Pancasila, pada Trisakti, yang akan kami wujudkan melalui pola pembangunan nasional semesta berencana. Dan pada kebenaran yang selalu engkau ajarkan demi terwujudnya Indonesia Raya yang sejati," lanjutnya sambil menangis.
Megawati Rangkap Jabatan Ketum dan Sekjen, Hasto Tidak Masuk Struktur Baru
Kongres ke-6 PDI Perjuangan juga menetapkan struktur baru kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) periode 2025–2030.
Menariknya, Megawati tak hanya dikukuhkan kembali sebagai Ketua Umum, namun juga mengambil alih jabatan Sekretaris Jenderal yang sebelumnya dijabat oleh Hasto Kristiyanto.
Dalam pidatonya, Megawati menyampaikan langsung daftar 37 nama pengurus DPP terpilih. Namun, nama Hasto tidak lagi tercantum.
Keputusan ini menimbulkan berbagai spekulasi, terlebih karena Hasto baru saja mendapatkan amnesti dari Presiden Prabowo Subianto setelah divonis 3,5 tahun penjara dalam kasus suap terkait Harun Masiku.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: