Polisi Beberkan Motif Pemilik Panti Asuhan Fisabilillah Al Amin Aniaya Anak Panti

Polisi Beberkan Motif Pemilik Panti Asuhan Fisabilillah Al Amin Aniaya Anak Panti

Tersangka MH saat diamankan di Mapolrestabes Palembang dalam kasus penganiyaan anak Panti Asuhan Fisabilillah Al Amin. Foto: Deny/sumeks.co--

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Pemilik Panti Asuhan Fisabililah Al Amin berinisial MH (42) resmi ditahan di Rutan Mapolrestabes Palembang, sejak ditetapkan sebagai tersangka. 

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan, sebelum aksi penganiyaan yang menyebar luas media sosial tersangka melakukan pembinaan terhadap anak-anak panti asuhan. 

"Menurut keterangan pelaku, usai melakukan pembinaan anak-anak panti itu ternyata banyak yang malas dan tidak disiplin," kata Mokhamad Ngajib di Mapolrestabes Palembang, Senin 27 Februari 2023. 

Dari situ, kata Ngajib, tersangka yang kesal langsung melakukan kekerasan terhadap anak panti yang sudah melakukan kesalahan. 

BACA JUGA:Polisi Ungkap Pemilik Panti Asuhan Fisabillilah Al Amin Penyuka Sesama Jenis

"Kekerasan terhadap korban yang kami lihat baik secara verbal maupun non verbal," ujar Ngajib. 

Untuk verbal sendiri, lanjut Ngajib, dilakukan tersangka dengan memarahi anak-anak di yayasan Panti Suhan tersebut. 

Sedangkan non verbal atau fisik yang dilakukan dengan menampar, memukul, terutama kepada korban inisial D yang dilakukan terakhir pada tanggal 15-20 Februari 2023. 

"Intinya dari hasil pemeriksaan, pelaku melakukan tindakan kekerasan tersebut sejak tahun 2022 hingga 2023. Untuk motifnya karena pelaku melakukan dalam proses pembinaan terhadap anak-anak dimana anak tersebut ada yang malas, tidak disiplin. Di situlah dia melakukan kekerasan terhadap anak yang melakukan kesalahan," ungkap Ngajib. 

BACA JUGA:Pemilik Panti Asuhan Fisabillilah Al Amin Ternyata Diduga Pengidap HIV AIDS

Saat disinggung apakah tersangka mengalami gangguan kejiwaan? Ngajib mengatakan bahwa dari istri tersangka menyampaikan seperti itu.

“Informasi tersebut silakan dan berikan berdasarkan data, ada medical record-nya. Kita akan melakukan kerja sama dan komunikasi dengan pihak RK Charitas Hospital Palembang tempat mereka melakukan pemeriksaan dan perawatan, nanti akan kita buktikan benar tidaknya,” beber Ngajib. 

Tetapi intinya, pada saat tersangka melakukan kekerasan dilihat dari rekaman video dan keterangan saksi-saksi di TKP.

“Pelaku melakukan aksi penganiayaan itu dalam keadaan sadar," tutup Ngajib.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: