Pengurus Panti Mantan Waria, Istri Lepas Jabatan Ketua RT, Suami Berobat Jalan, Mudah Panik Bukan Sakit Jiwa

Pengurus Panti Mantan Waria, Istri Lepas Jabatan Ketua RT, Suami Berobat Jalan, Mudah Panik Bukan Sakit Jiwa

Tersangka pelaku penganiaya anak panti saat diamankan anggota Polrestabes Palembang. foto: evan zumarli/sumeks.--

 

Namun dia tidak berani menebak-nebak, apa yang terjadi di dalam. 

“Anak-anak panti itu juga terkesan tertutup dan tidak banyak bicara,” jelasnya. 

Dia baru tahu kalau keributan selama ini karena ada penganiayaan yang dilakukan pemilik panti.

Panti itu buka pagi hingga usai Isya. Dulunya ada 34 anak di sana. Sekarang tinggal 18 orang. 10 laki-lak dan 8 perempuan. Setelah itu tutup. 

 

BACA JUGA:Warga Bertetangga Sudah Lama Mendengar Suara Keributan di Panti, Utamanya Usai Isya, Tapi Anak Panti Bungkam

BACA JUGA:Usai Pra Rekontruksi, Inafis Polrestabes Palembang Pasang Police Line di Panti Asuhan Fisabilillah Al Amin

 

Mulyadi (56), ketua RT 48 yang baru sebulan menjabat juga tidak menyangka kalau perlakuan Abi Dayat terhadap anak-anak panti seperti itu. 

“Selama ini memang tidak ada permasalahan apa pun. Semuanya tenang dan anak-anak panti diurus. Tak hanya makan minum, namun pendidikan mereka juga,” bebernya.

Mulyadi terpilih untuk tiga tahun ke depan dalam pemilihan ketua RT 48 menggantikan Rina, istri Abi Dayat. Pemilihannya Januari kemarin. 

“Mungkin dia banyak kerjaan lain, jadi melepas jabatan RT,” tambahnya.

 

BACA JUGA:Warga Bertetangga Sudah Lama Mendengar Suara Keributan di Panti, Utamanya Usai Isya, Tapi Anak Panti Bungkam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: