Juliana, Perempuan Pertama dari Suku Anak Dalam Pendampingan Baznas Kuliah Sampai ke Perguruan Tinggi
Juliana perempuan pertama dari suku anak dalam pendampingan Baznas kuliah sampai ke perguruan tinggi. foto: ig Lembaga Beasiswa Baznas/sumeks.co.--
Menurut Al Haris ke depannya anak anak yang disekolahkan pesantren bakal diperbanyak.
Bimbingan di pesantren dipandang Haris mampu memberikan nilai baru kepada anak-anak tersebut. Tanpa ada pengaruh dari orang tua mereka.
"Kalau di umum (sekolah umum) dia bisa bebas ke mana-mana ‘kan, nah itu pengaruh. Saya coba dengan dia di pesantren, karena kita belum punya boarding school yang umum, kita baru ada mondok yang bisa nginepkan," katanya.
Kesepuluhnya dipesantrenkan pada pondok pesantren yang berada di wilayah Jambi.
Di Jambi juga sudah ada Community Center Komunitas Adat Tertinggal (KAT) yang dilengkapi Mandi, Cuci, Kakus (MCK), Perputakaan, dan Tempat Belajar terpadu yang dibangun di permukiman Suku Anak Dalam (SAD) yang sudah diresmikan Menteri Sosial Maret 2022.
Tujuannya adar anak-anak SAD bisa menetap dan fokus belajar dengan fasilitas yang ada, secara perlahan-lahan SAD dapat menempati tempat yang layak dan tidak bersifat nomaden.
Uniknya yang menjadi guru pengajar anak-anak SAD tersebut merupakan bagian dari anak SAD itu sendiri. Community Center menjadi solusi untuk SAD untuk menjadi lebih baik.
Suku Anak Dalam Sudah Sangat Membaur
Postingan foto diatas diambil dari akun instagram @barbara.zie.
Selebgram cantik ini mengungkap sosok Tumenggung Tarib, orang suku anak dalam (SAD) asli yang hidupnya di pelosok hutan yang saat ini sudah sangat membaur dengan masyarat.
Hasil penelusuran sumeks.co di media sosialnya. SAD saat ini tak tampak perbedaan dengan warga pada umumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: