97 Warga OKI Jadi Pekerja Migran Indonesia di Tahun 2022, Paling Banyak di Malaysia

97 Warga OKI Jadi Pekerja Migran Indonesia di Tahun 2022, Paling Banyak di Malaysia

Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Disnakertrans OKI, Septa Akbar SE.-Foto: Niskiah/sumeks.co-

KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Sebanyak 97 orang warga Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tercatat bekerja ke luar negeri alias Pekerja Migran Indonesia (PMI).  

Jumlah tersebut berdasarkan pencatatan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten OKI sepanjang tahun 2022. Dari jumlah itu, paling banyak negara tujuannya di Malaysia

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten OKI, Madani ST MSi melalui Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja, Septa Akbar SE menjelaskan, dari puluhan warga OKI yang bekerja ke luar negeri itu, semuanya sudah berangkat dan telah bekerja.

"Sedangkan untuk tujuan negaranya bermacam-macam. Tetapi kebanyakan negara Malaysia. Dari warga OKI yang bekerja sebagai PMI ini untuk pekerjaannya pun macam-macam. Baik sebagai pekerja formal maupun informal," terang Septa, saat diwawancari SUMEKS.CO, Jumat 6 Januari 2023.

BACA JUGA:Nama Sungai Musi Palembang Ternyata Berasal dari Bajak Laut Cina, Miliki Arti yang Istimewa

BACA JUGA:Disangka Terpanjang di Sumsel, Ternyata Jembatan Gantung Pagar Batu Lahat Masuk yang Terpanjang di Indonesia

Diungkapkan, tujuan PMI khususnya Kabupaten OKI ini selain Malaysia adalah Taiwan, Hongkong, Singapura, Jepang, Korea dan Italia. Pekerjaan sendiri terbanyak yaitu pekerja pabrik elektronik. Ada juga manufuctur termasuk sebagai perawat lansia dan sebagai asisten rumah tangga. 

"Kebanyakan bekerja di pabrik elektronik. Khususnya di Malaysia dan Taiwan," ujarnya. 

Lebih lanjut dikatakan Septa, dari semua warga OKI ini yang bekerja sebagai PMI ini berasal dari sejumlah kecamatan di Kabupaten OKI. Tetapi kebanyakan berasal dari Kecamatan SP Padang, Tanjung Lubuk, Teluk Gelam, Pedamaran dan kecamatan lainnya. 

"Dari semua warga OKI yang menjadi PMI ini dengan alasan memang pengangguran dan tidak mempunyai pekerjaan. Sehingga mengadu nasib di luar negeri dengan tujuan menjadi sukses," jelasnya. 

Masih kata dia, para PMI ini rata-rata usia produktif khususnya pekerja formal. Baik kaum laki-laki maupun perempuan. Tetapi biasanya untuk pekerja informal sebagai perawat lansia dan asisten rumah tangga rata-rata perempuan. 

BACA JUGA:Sah! Tol Bengkulu-Taba Penanjung Resmi Beroperasi 12 Januari 2023, Ini Rincian Tarifnya

Septa menambahkan, dari semua warga OKI yang bekerja sebagai PMI ini sebelum berangkat membuat rekom paspor khusus bekerja ke luar negeri di kantor Disnakertrans. Maka oleh karena itu tercatat berapa banyak warga yang akan bekerja ke luar negeri sebagai PMI. 

"Selama tahun 2022 kemarin tercatat ada 280 warga rekom paspor ke luar negeri untuk bekerja. Tetapi yang bisa bekerja ke luar negeri dan telah berangkat ada sebanyak 97 orang," pungkasnya. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: