Tahun Baru Ada Peluang BBM Naik tapi juga Turun, Lalu Bagaimana Hitung-hitungannya? Ini Kata Peneliti

Tahun Baru Ada Peluang BBM Naik tapi juga Turun, Lalu Bagaimana Hitung-hitungannya? Ini Kata Peneliti

Tahun baru ada peluang bbm naik tapi juga turun, ini penjelasan peneliti. foto: jpg.--

BACA JUGA:Tahun Baru, Pertamina Fokus Kawasan Wisata dan Potensi Bencana, SPBU Modular dan Motorist Amankan Pasokan BBM

Dikutip sumeks.co dari cnbcindonesia.co, bahwa Peneliti Institute For Development of Economics and Finance (INDEF), Abra Talattov mengungkapkan bahwa faktor yang menentukan penyesuaian harga BBM dalam negeri adalah kurs rupiah dan harga minyak mentah dunia. 

Dia mengungkapkan perhitungannya berdasarkan harga yang berlaku pada dua bulan sebelumnya.

Abra menilai penyesuaian harga pada bulan Januari 2023 mendatang akan diperhitungkan berdasarkan harga minyak mentah dan kurs Rupiah bulan November 2022.

"Badan usaha bisa melakukan penyesuaian harga dengan rata-rata harga minyak mentah dua bulan terakhir. Kalau melihat perkembangan bulan November-Desember misalnya harga minyak brent di bulan November sudah terjadi penurunan," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Jumat 30 Desember 2022.

BACA JUGA:Kilas Balik 2022, BBM Premium Idola yang Bakal Hilang 2023, Kangen Antre Panjang Pas Sampai Giliran Habis

Selain itu, Abra menyebutkan bahwa selama dua bulan ke belakang harga minyak mentah dunia relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan yang terjadi pada pertengahan tahun 2022. Dengan begitu, Abra menilai kemungkinan untuk BBM non subsidi naik akan kecil.

Dia juga menilai faktor kurs rupiah yang menjadi penentu dari penyesuaian harga BBM non subsidi. Menurutnya, perkembangan kurs dua bulan terakhir tidak terlalu berpengaruh pada pergerakan harga keekonomian BBM non subsidi.

"Faktor kurs yang hari ini mencatatkan rekor terendah Rp 15.731, tapi ya dalam perkembangan 2 bulan terakhir kursnya memang relatif tidak terlalu volatil artinya masih Rp 15500 sampai Rp 15700 juga tidak terlalu berpengaruh dalam pergerakan harga keekonomian BBM non subsidi," imbuhnya.

BACA JUGA:Bagaimana Skema Timnas Indonesia Bisa Lolos Semifinal Piala AFF 2022, Filipina Tersingkir, Peluang 99 Persen

Sehingga, dia menyimpulkan ada kemungkinan badan usaha akan mempertimbangkan harga jual pada awal Januari 2023 mendatang.

Sebelumnya, Seluruh badan usaha penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) baik BUMN seperti PT Pertamina (Persero) maupun swasta yakni Shell Indonesia, BP Indonesia dan juga Vivo Energy Indonesia, per Desember 2022 resmi menaikkan harga BBM di seluruh SPBU-nya di Indonesia.

Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, misalnya harga BBM non subsidi PT Pertamina (Persero) yang naik di DKI Jakarta, untuk harga BBM jenis Pertamax Turbo menjadi Rp 15.200 per liter dari sebelumnya Rp 14.300 per liter.

BACA JUGA:Hormati Putusan Hakim tapi Kejari Serang Tak Terima Nikita Mirzani Dibebaskan, Langsung Ajukan Upaya Hukum

Adapun harga BBM jenis Dexlite menjadi Rp 18.300 per liter dari sebelumya Rp 18.000 per liter dan untuk BBM Pertamax Dex menjadi Rp 18.800 per liter dari sebelumnya Rp 18.550 per liter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: