Mau Tahu? Ini Lho Beda Pindang Khas Palembang dan Pindang Jawa

Mau Tahu? Ini Lho Beda Pindang Khas Palembang dan Pindang Jawa

Pindang ikan Patin khas Palembang yang berkuah.--dok:sumeks.co

Prosesnya ikan disusun di dalam kendil tanah liat dan setiap lapisannya ditaburi garam, direbus selama 4-6 jam (atau 6-8 jam), kemudian ditiriskan. 

BACA JUGA:Cara Membuat Cuko Pempek yang Lezat, Pemula Pasti Bisa Ikuti

Kendil tetap digunakan sebagai wadah pada saat proses distribusi. Selain menggunakan kendil atau paso tanah liat, wadah yang digunakan juga bisa terbuat dari plat logam.

Pemindangan Air Garam

Pemindangan air garam juga disebut pemindangan naya atau cue. Pada proses ini, ikan disusun pada keranjang atau rak bambu (naya) kemudian direbus dalam larutan garam pekat hingga ikan matang. Sekitar (15-45 menit. 

Selanjutnya, ikan pindang diangin-anginkan dan disusun pada besek bambu untuk didistribusikan.

Berbeda dengan ikan asin, pengolahan pindang selain menggunakan garam juga dikombinasikan dengan proses pemanasan sehingga produk yang dihasilkan mempunyai karakteristik tersendiri.

BACA JUGA:Tiga Kuliner Khas Palembang Ini Sama Enaknya Seperti Pempek

Ikan berukuran kecil dipindang dalam keadaan utuh sedangkan ikan besar dipindang dalam bentuk potongan. 

Ok, sudah jelas kan perbedaan Pindang Khas Palembah dengan Pindang Jawa. Ada yang berkuah dan tidak berkuah.(*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: