Ponpes Izzatuna Bantah Ada Pemukulan Santri, Novel Sua: Hanya Tarik Kerah Baju

Ponpes Izzatuna Bantah Ada Pemukulan Santri, Novel Sua: Hanya Tarik Kerah Baju

Novel Sua (kanan) mendampingi pihak Ponpes Izzatuna saat memberikan keterangan kepada awak media terkait kasus dugaan penganiyaan. Foto : dokumen/sumeks.co--

BACA JUGA:Santri Tewas Dianiaya, Wapres Evaluasi Pesantren

“Kami anggap kurang tepat, karena rentang waktu yang cukup lama dari tanggal kejadian dan dihebohkan di media pada Oktober ini,” ujarnya. 

Novel Sua juga mempertanyakan, apakah kondisi korban yang berada di rumah sudah divisum. Apakah ada luka-luka pada korban karena kejadian pada tanggal 7 Agustus lalu?.

"Sakit apa korban ini? Apa karena tanggal 7 Agustus lalu, apakah ada penyakit lain?. Karena dari pengakuan klien kami hanya memegang kerah baju dan tidak ada pemukulan sama sekali. Kalau memang ada pemukulan, mungkin tanggal 9 atau 10 korban sudah melapor ke orangtuanya," terang Novel lagi.

Dia menambahkan, kenapa pada tanggal 7 Agustus itu NA tidak meminta pulang tetapi baru minta pulang bulan Oktober yang bertepatan dengan hari santri. 

BACA JUGA:Sadis! Seorang Santri Dibakar Hidup-hidup, Pelakunya Petugas Keamanan Pondok Pesantren

“Setelah pulang, baru banyak alasan tidak bisa makan dan lain sebagainya. Kami sudah datang ke RS Bhayangkara, ibu korban minta anaknya dipindahkan dengan biaya Rp 22 juta yang ditanggung oleh klien kami. Dan lagi-lagi sudah ada mediasi di rumah sakit," tambah Novel. 

Dari kasus dugaan penganiayaan ini, pihaknya akan melihat perkembangan. 

“Karena dari pengakuan dan keterangan klien kami sejauh ini sama sekali tidak ada penganiayaan, hanya sebatas memegang kerah baju saja,” tandas Novel.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: