Metamorfosis Strategi Wisata Sejarah di Kota Palembang
--
Namun masih ada kelalaian menghadirkan kembali citra wisata air bernuansa sejarah di sana. Mestinya harus ada stimulus yang mengarah pada atraksi budaya air di kota.
Misal adanya kegiatan massal tentang pelestarian seni dan budaya yang mengarah pada tradisi peradaban air atau maritim.
BACA JUGA:Awas Gula Darah Tinggi Buat Letoy Kaum Adam
Sebab akan ada ketidakhadiran imajinasi peradaban air di kepala para wisatawan yang berkunjung. Mereka tak mampu mengingat dengan baik pola atraksi model apa yang ditawarkan Kota Palembang untuk membeda denga destinasi wisata ditempat lain.
Oleh sebabnya, misal diperlukan atraksi wisata air bernuansa sejarah khas Palembang yang tak ada di kota lainnya.
Bukankah Palembang masa lalu memiliki budaya kapal roda lambung yang dikenal sebagai kapal marie? Kenapa tidak ada usaha untuk membranding penyalinan peradaban air khas kita ini.
Sebab model kapal wisata Sigentar Alam yang ada saat ini justru tak bernuansa sejarah kota. Bukankah lebih keren jika wisatawan naik Kapal Marie pergi ke ulu menyusuri Musi dan anak-anak sungainya.
Diatas kapal, mereka bisa berpakai ala zaman Belanda atau pakaian pasirah ulu zaman bahula. Di tiap pangkalan daerah ulu, mereka naik tangga raja, disambut seni tradisional lokal.
Seperti Tanjidur di Pedamaran, atau sautan Batanghari Sembilan yang didendangkan Armadi Laga di pangkalan sungai Lematang.
Tautologi demikian juga dapat dilakukan untuk situs wisata sejarah Sriwijaya. Kecendrungan naiknya genre urban dan village tourism bisa menjadikan penghadiran kembali situs-situs Sriwijaya satu paket yang kompleks.
Umpamanya, penjiplak kembali Prasasti Kedukan Bukit dengan membuat reflikasinya untuk ditautkan di situs aslinya. Akan berdampak terbentuknya village, desa wisata di kawasan Kedukan Tangga Buntung.
BACA JUGA:Tim Fahmil Quran Sumsel Berhasil Sumbang Medali Perak di MTQN XXIX Kalsel
Hadirnya desa wisata di kawasan ini akan mengarah ada responsible dan sustainable tourism. Konsep desa wisata yang melibatkan masyarakat setempat, tentu akan menghadirkan tanggung jawab akan lingkungan, usaha menaikan derajat social budaya dan ekonomi.
Sekaligus menimalkan dan mengatasi dampak buruk dari branding Kampung Kedukan sebelumnya. Selain tentunya dapat memacu turis ke Kota Palembang karena mereka akan mendapatkan bagian pengalaman terpenting dan tidak terlupakan dalam hidupnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: