Camat-Lurah di Prabumulih Dideadline Berikan Data Stunting hingga Senin

Camat-Lurah di Prabumulih Dideadline Berikan Data Stunting hingga Senin

Wakil Wali Kota Prabumulih, H Andriansyah Fikri mengimbau kepada Camat dan Lurah untuk memberikan data stunting. Foto : Dian/sumeks.co--

PRABUMULIH, SUMEKS.CO - Wakil Wali Kota PRABUMULIH, H Andriansyah Fikri mengimbau kepada Camat dan Lurah di kota PRABUMULIH untuk segera memberikan data stunting di wilayah kerja masing-masing. 

Tujuannya, tak lain guna melakukan upaya penurunan stunting di kota nanas. 

Tak main-main, orang nomor dua di kota nanas itu pun tak segan akan mencopot jabatan Camat dan Lurah yang tak kooperatif dan tak kunjung memberikan data stunting hingga deadline yang diberikan yakni Senin 26 September 2022 mendatang. 

"Kalau mereka benar-benar turun ke lapangan, ku rasa sehari selesai," tegasnya.

BACA JUGA:Cegah Stunting, Ibu Hamil Harus Perhatikan Kecukupan Gizi

Dalam kesempatan itu, Wali Kota dua periode itu mengatakan, pihaknya akan mengaktifkan seluruh stakeholder Camat Lurah hingga Kepala Desa untuk bersama-sama menurunkan angka stunting. 

Dia pun meminta seluruh stakeholder terkait supaya tak ada lagi kasus stunting di akhir masa jabatannya. 

Ditambahkan Ketua TP PKK Kota Prabumulih, Ir Suryanti Ngesti Rahayu Ridho. Kasus stunting masih menjadi masalah, bukan hanya di kota Prabumulih namun seluruh daerah di Indonesia. 

"Angka stunting di Prabumulih baru 22 persen atau masih di bawah provinsi yakni 24 persen," jelasnya.

BACA JUGA:Gelar Rembuk Stunting Satukan Komitmen Bersama

Dikatakan Ngesti, pihaknya optimis zero stunting akan tercapai. 

"Karena kita kemarin juga sudah rembuk stunting di tingkat PKK dan Kelurahan dan Kecamatan kita harus sama-sama bekerjasama untuk menurunkan angka stunting ini baik Dinas Kesehatan, Ketahanan Pangan, KB dan lainnya," terangnya.

Adapun yang menjadi kendala pihaknya, adalah alat ukur dan standar di Posyandu karena banyak petugas yang belum faham yang mana menjadi standar stunting itu, kemudian ada yang baterai lemah angkanya juga beda dan ada pula kesalahan dalam pengukuran. 

"Namun kita tetap berupaya mencapai nol persen stunting dan salah satunya kita harus memperhatikan 1.000 hari kelahiran dan memperhatikan gizi Ibu hamil," tukasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: