Santri Tewas Dianiaya, Wapres Evaluasi Pesantren

Santri Tewas Dianiaya, Wapres Evaluasi Pesantren

KH Ma'ruf Amin (tengah) memberikan keterangan pers di Kantor BSB Palembang, Rabu 7 September 2022. foto: edy handoko sumeks.co--

Pernyataan tersebut disebarkan melalui pernyataan resmi di grup alumni pondok setempat, Senin 5 September 2022 malam. Dalam surat resmi yang disebarkan tersebut, Pimpinan Pondok Gontor menyampaikan pula sejumlah hal. 

Pertama, pihak Gontor memohon maaf sekaligus berbelasungkawa yang sebesar-besarnya atas wafatnya almarhum, khususnya kepada orang tua dan keluarga korban.

"Kami sangat menyesalkan terjadinya peristiwa yang berujung pada wafatnya almarhum. Sebagai pondok pesantren yang concern terhadap pendidikan karakter anak, tentu kami semua berharap agar peristiwa seperti itu tidak terjadi lagi di kemudian hari," tulisnya. 

Selain itu, Ponpes Gontor meminta maaf kepada orang tua dan keluarga almarhum jika dalam proses pengantaran jenazah dianggap tidak jelas dan terbuka. Kedua, berdasarkan temuan tim pengasuh santri, memang menemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan almarhum wafat.

Menyikapi hal ini, Pimpinan Pondok Gontor mengaku langsung bertindak cepat dengan menindak dan menghukum mereka yang terlibat dugaan penganiayaan tersebut. Ponpes Gontor langsung mengantarkan terduga pelaku penganiayaan kepada orang tua mereka masing-masing. 

"Pada hari yang sama ketika almarhum wafat, kami langsung mengambil tindakan tegas dengan menjatuhkan sanksi kepada santri yang diduga terlibat, yaitu dengan mengeluarkan yang bersangkutan dari Pondok Modern Darussalam Gontor secara permanen," tulis mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: