Wapres: Angka Stunting Harus Turun Jadi 14 Persen pada Tahun 2024

Wapres: Angka Stunting Harus Turun Jadi 14 Persen pada Tahun 2024

Wapres berpesan angka stunting harus turun dengan cara cegak pernikahan dini.-Foto doksumeks.co-

Wapres: Angka Stunting Harus Turun Jadi 14 Persen pada Tahun 2024

BANYUASIN, SUMEKS.CO - Wakil Presiden Republik Indonesia K.H Ma' ruf Amin meminta agar angka stunting pada Tahun 2024 mendatang turun menjadi 14 persen.

Demikian ditegaskan Wapres saat memberikan kata sambutan puncak Harganas 2023 ke 30  di lapangan upacara Pemkab Banyuasin, Kamis (6/7).

BACA JUGA:Bupati Askolani Cek Kesiapan Akhir Pembukaan Harganas 2023 di Banyuasin

"Stunting mencapai angka 21,6 persen," kata Wapres RI, Maaruf Amin. Sehingga untuk menurunkan angka stunting mencapai 14 persen, masih ada waktu sekitar dua tahun.

"Secara nasional, di Tahun 2023 dan 2024 harus turun 3,8 persen. Sehingga target itu tercapai, " jelasnya.

Diakuinya angka stunting pada 2022 lalu telah mengalami penurunan sekitar 2,8 persen.

Kendati belum tercapai (target) 3,8 persen. Wapres mengucapkan terima kasih banyak kepada BKKBN, Kemenkes Republik Indonesia sehingga angka stunting turun.

Maka dari itu didepan semua Gubernur, Walikota/Bupati seluruh Indonesia yang hadir dalam puncak Harganas ke 30 Wapres meminta kesanggupan dan siap menurunkan angka stunting.



"Sanggup semua, siap semua, " tegas Maaruf Amin.

BACA JUGA:Wabup Banyuasin Tegaskan Komitmen Cegah Stunting

Lebih lanjut dirinya menerangkan berdasarkan angka statistik PBB tahun 2020 lalu, terdapat 22 persen di dunia balita alami stunting.

"Jumlahnya diperkirakan 149 juta, dan di Indonesia ada 6,3 juta, " ucapnya.

Menurutnya stunting itu bukan hanya tinggi badan, tapi lebih terhadap kualitas hidup, kecerdasan, kalah persaingan.

"Kita serius (atasi) stunting di Indonesia, "terangnya. Jadi keluarga merupakan faktor penting dalam atasi masalah stunting, dengan memberikan asupan gizi, tempat tinggal dan lainnya.

Lebih lanjut Maaruf juga prihatin terhadap perilaku hidup sehat remaja yaitu pernikahan dini.

" Kita mesti hindari karena banyak mudoratnya serta resiko lebih tinggi anak stunting, "tuturnya.

BACA JUGA:BKKBN Tekan Stunting Lewat Pemutakhiran Data Keluarga

Sehingga ia menekankan kalau pernikahan dini tidak dilarang oleh agama.

Tapi pernikahan dibawah umur banyak kemudoratannya salah satunya stunting.

Kepada tenaga kesehatan, Maaruf menerangkan agar memberikan pelayanan kepada ibu hamil melalui posyandu, puskesmas.

"Petugas kesehatan siapkan informasi soal stunting dan lainnya, "ucapnya.

Kepala BKKBN Republik Indonesia, Dr.(HC) dr.Hasto Wardoyo,Sp.OG (K) mengatakan kalau pemerintah memberikan amanat kepada BKKBN menjaga pertumbuhan penduduk seimbang, dan mewujudkan keluarga yang berkualitas didalam ada percepatan penurunan stunting.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: