Warga Muratara Nekat Jadi Pengemis di Kota Lubuklinggau

Warga Muratara Nekat Jadi Pengemis di Kota Lubuklinggau

Salma warga Desa Noman Baru, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, Nekat jadi pengemis di kota Lubuklinggau.-Zulkarnain-

SUMEKS.CO, MURATARA - Akibat tidak mampu, Salma warga Desa Noman Baru, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, Nekat jadi pengemis di kota Lubuklinggau bersama tiga orang anaknya. 
 
Dia mengaku, profesi menjadi pengemis lebih menjanjikan dari pada profesi asisten rumah tangga (ART), karena dalam satu hari mampu menghasilkan Rp150-250 ribu/hari.
 
Viralnya vidio mengenai testimoni seorang pengemis di kota Lubuklinggau, yang nekat menjadi peminta minta dari sejumlah pengendara di simpang jalan raya, bersama anaknya sempat menghebohkan masyarakat Mura-Lubuklinggau dan Muratara (MLM).
 
Bahkan banyak warga berspekulasi, jika oknum yang meminta minta di sejumlah jalan raya kota lubuklinggau itu, merupakan modus yang sengaha dilakukan oknum tersebut untuk memperkaya diri.
 
Sedangkan anak anak balita yang sering diajak diajak mengemis dijalan, sering dikabarkan selalu diberi obat bius agar tenang saat digendong untuk mengemis.
 
Namun kondisi itu tidak seperti yang dialami Salma, dia memang warga Desa Noman Baru, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara. kepala Desa Noman Baru Muharzoni saat dihubungi Minggu (10/7) mengatakan, Salma merupakan warga tidak mampu di Desanya.
 
"Iyo itu warga kito Noman Baru, memang kemarin dia sempat kerumah saya. Dia mau minta surat pindah ke kota Lubuklinggau, tapi saat itu prosesnya belum selesai," katanya.
 
Kepala Desa mengatakan, saat ini sejumlah kerabat korban sudah menghubungi Salma yang mengemis di kota Lubuklinggau untuk dibujuk kembali ke Desa Noman Baru, Kabupaten Muratara. Pihaknya menegaskan, Pemerintah Desa siap memfasilitas untuk membantu Salma.
 
"jika dia mau kembali ke Desa, kami siap bantu untuk menyiapkan tempatnya. Memang benar termasuk orang tidak mampu," bebernya. Sari Testimoni Salma sendiri, dia ingin pindah ke kota Lubuklingau ikut suaminya dan profesi sebagai pengemis di sejumlah jalan raya yang dia lakukan baru berjalan sekitar beberapa bulan sambari membawa anak anaknya hampir setiap hari.
 
Dalam satu hari Salma mengaku bisa mendapatkan Rp150-Rp250 ribu/hari. Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Muratara, Erdius Lantang, hingga saat ini, belum bisa memberikan konfirmasi terkait masalah warga Muratara nekat jadi pengemis di wilayah tetangga.(cj13)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: