SUMEKS.CO - Kalau dulu gaya hidup berbasis tanaman alias plant-based diet lebih banyak dijalani kalangan vegan atau vegetarian hardcore, sekarang Gen Z justru yang paling ramai ngeramein tren ini.
Bedanya, Gen Z lebih fleksibel: nggak harus 100% vegan, tapi sadar penuh buat lebih banyak makan tumbuhan.
Demi mengurangi produk hewani demi kesehatan, lingkungan, dan kesejahteraan hewan.
Menurut The Good Food Institute, minat Gen Z terhadap plant-based diet meroket karena beberapa hal.
BACA JUGA:Kejar Impianmu Jadi Pemain Futsal Pro, Piala by.U 2025 Hadir untuk Talenta Muda Indonesia
BACA JUGA:BESOK! Pelantikan Ribuan CPNS dan PPPK Pemkot Palembang di BKB, Jumat 2 Mei 2025
Termasuklah kesadaran mereka soal keberlanjutan (sustainability), keseimbangan tubuh, dan dukungan terhadap gaya hidup mindful.
Buat banyak Gen Z, keputusan makan lebih banyak dari tanaman bukan cuma soal tren, tapi bagian dari cara hidup yang lebih bijak dan bertanggung jawab.
Apa sih intinya plant-based diet?
BACA JUGA:Sekarang Lagi Rame Nihh! Makan Banyak Tapi Tetap Kurus, Ini Kunci Flexible Dieting Ala Gen Z
BACA JUGA:Diet Mindful Eating: Gaya Slow Life Gen Z saat Makan di Era Multitasking
Simpel banget: 70%–90% makanan berasal dari sumber nabati seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan protein berbasis tanaman (seperti tahu, tempe, lentil, edamame).
Produk hewani kayak daging, susu, dan telur tetap bisa dikonsumsi.
Tapi porsinya diperkecil atau dijadikan pelengkap saja, bukan fokus utama di piring.
Kelebihan plant-based diet yang bikin Gen Z makin jatuh cinta:
BACA JUGA:Tren Diet DASH: Cara Gen Z Lawan Tekanan Darah Tinggi Sejak Dini