Renovasi Mushola Attaubah ini disambut antusias oleh warga binaan. Salah satu warga binaan yang turut serta dalam proses renovasi, yang sebelumnya bekerja di bidang konstruksi, menyatakan bahwa ia merasa bangga bisa terlibat dalam perbaikan mushola.
“Ini adalah kesempatan bagi saya untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat dan menjadi amal ibadah juga. Saya berharap mushola ini bisa bermanfaat untuk banyak orang di sini,” ujarnya.
Kegiatan ini juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak yang melihat pentingnya kolaborasi antara petugas dan warga binaan dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pembinaan spiritual.
BACA JUGA:Antisipasi Pemadaman Listrik, Lapas Muara Beliti Pasang Lampu Emergency
BACA JUGA:Kadivpas Kemenkumham Sumsel Sambangi Lapas Muara Beliti dan Lapas Lubuklinggau, Ini Tujuannya!
Program pembinaan kerohanian yang berjalan dengan baik diharapkan akan memberi dampak positif dalam proses rehabilitasi warga binaan, membantu mereka menemukan kedamaian dan arah hidup yang lebih baik selama masa tahanan.
Dengan adanya renovasi mushola ini, Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti tidak hanya menjadi tempat pemasyarakatan semata, tetapi juga sebagai ruang yang memberi kesempatan bagi warga binaan untuk terus berkembang dan mendapatkan bimbingan spiritual.
Renovasi ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan meningkatkan kualitas ibadah, serta menjadi inspirasi bagi Lapas-lapas lainnya untuk terus memperbaiki fasilitas ibadah bagi warga binaan.
Sebagai penutup, Kepala Lapas Muara Beliti mengajak seluruh warga binaan dan petugas untuk terus menjaga dan merawat mushola yang telah diperbaiki ini. Semoga mushola Attaubah yang kini telah diperbaharui, menjadi tempat yang memberikan ketenangan dan meningkatkan kualitas kehidupan spiritual bagi seluruh penghuni Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti.