MUARA BELITI, SUMEKS.CO - Dalam upaya meningkatkan kualitas program pembinaan kerohanian serta kenyamanan beribadah, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Muara Beliti melakukan renovasi Mushola Attaubah.
Kegiatan ini melibatkan kerjasama antara petugas Lapas dan warga binaan, yang secara bersama-sama melakukan perbaikan serta pemasangan lantai keramik di mushola tersebut.
Langkah ini sejalan dengan komitmen Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti dalam menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang mendukung proses rehabilitasi serta pembinaan spiritual bagi para warga binaan.
Renovasi ini meliputi pemasangan lantai keramik baru yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas tempat ibadah, sehingga kegiatan beribadah dapat dilakukan dengan lebih nyaman dan khusyuk.
BACA JUGA:Kreativitas di Balik Jeruji, Warga Binaan Lapas Muara Beliti Ubah Sampah Jadi Seni
BACA JUGA:Membangun Keamanan dan Kenyamanan, Strategi Lapas Muara Beliti melalui Wali Pemasyarakatan
Kepala Seksi Bimbingan Kerja, Hardiman, yang memimpin kegiatan ini, menyampaikan bahwa renovasi Mushola Attaubah ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan sarana dan prasarana publik di dalam Lapas.
“Perbaikan mushola ini adalah bentuk peningkatan kualitas sarana dan prasarana publik di Lapas Muara Beliti, khususnya tempat ibadah bagi warga binaan dan petugas,” ungkap Hardiman.
Menurutnya, kenyamanan dan kebersihan tempat ibadah dapat berpengaruh besar terhadap suasana spiritual warga binaan.
Yang menarik dari kegiatan ini adalah pelibatan warga binaan yang memiliki keahlian di bidang teknik bangunan.
BACA JUGA:Kesehatan Warga Binaan Terjamin, Lapas Muara Beliti Bagikan Perlengkapan Mandi
BACA JUGA:Jaga Kebugaran dan Kekompakan, Kalapas Muara Beliti Ajak Petugas Rutin Main Tenis
Mereka turut serta dalam pemasangan lantai keramik, memanfaatkan keterampilan yang telah dimiliki sebelumnya atau didapat melalui program pelatihan yang ada di Lapas.
“Melibatkan warga binaan dalam proses perbaikan ini adalah bagian dari pemberdayaan dan pelatihan mereka. Kami berharap keterampilan ini akan berguna bagi mereka setelah masa tahanan selesai,” lanjut Hardiman.
Dengan adanya renovasi ini, diharapkan tempat ibadah dapat mendukung suasana beribadah yang lebih tenang, khususnya bagi warga binaan yang tengah menjalani proses rehabilitasi dan pembinaan spiritual.