SUMEKS.CO - Indonesia telah memasuki musim kemarau di bulan Juni ini. Hal ini membuat beberapa wilayah di Indonesia berpotensi mengalami kekeringan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengupayakan modifikasi cuaca untuk membantu mitigasi kekeringan di musim kemarau.
BMKG berharap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Pertanian (Kementan) dapat memastikan koneksitas jaringan irigasi dari waduk ke kawasan yang terdampak kekeringan benar-benar memadai.
Hal ini penting untuk mendistribusikan air dari waduk ke sawah-sawah dan lahan pertanian di daerah yang mengalami kekeringan.
BACA JUGA:BRAVO! Ogan Ilir Juara Umum Kejuaraan Provinsi Para Bulutangkis Road To Peparnas XVII 2024 Solo
BACA JUGA:Sepeda Motor Pegi Setiawan Dikembalikan Polisi, Netizen Fokus Sama Buku Yasin di Bagasi Jok Motor
Dengan demikian, kebutuhan air untuk sektor pertanian dapat terpenuhi dan ketahanan pangan nasional dapat terjaga.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati merekomendasikan kepada pemerintah daerah di wilayah yang masih mengalami hujan atau transisi dari musim hujan ke musim kemarau untuk segera mengoptimalkan upaya panen air hujan.
Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi air hujan sebagai sumber air alternatif di musim kemarau.
Mengenai pemanenan dapat dilakukan melalui tandon-tandon/ tampungan-tampungan air, embung-embung, kolam-kolam retensi, sumur-sumur resapan, dan lain sebagainya.
BACA JUGA:Nyamar Jadi Office Boy, Polisi Ringkus Pelaku Curanmor saat Bersama Wanita di Penginapan Baturaja
Ini seiring dengan upaya mitigasi dampak kejadian ekstrem hidrometeorologi basah yang sedang dilakukan.
"Untuk bidang pertanian, maka pola dan waktu tanam untuk iklim kering pada wilayah terdampak dapat menyesuaikan. Karenanya, BMKG akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Menteri Pertanian dan Gubernur Provinsi terdampak," jelasnya, dikutip berbagai sumber.
Masih dikatakan Dwi, BMKG berharap informasi peringatan dini kesiap-siagaan musim kemarau tersebut dapat dimanfaatkan secara efektif oleh pemerintah pusat dan daerah.