Mereka mungkin merasa sulit untuk merasakan kebahagiaan, cinta, atau emosi positif lainnya karena mereka terbiasa menekan perasaan mereka.
Marah yang dipendam juga bisa menyebabkan masalah fisik, seperti sakit kepala, masalah pencernaan, insomnia, dan bahkan masalah jantung.
BACA JUGA:3 Rekomendasi Drakor yang Cocok Buat Healing, Dijamin Bikin Stress dan Capek Hilang
2. Over Obsesif
Perilaku obsesif adalah ketika seseorang terus-menerus memiliki pikiran atau tindakan yang mereka lakukan berulang kali.
Meskipun perilaku ini mungkin tampak tidak berbahaya pada awalnya, jika mereka menjadi obsesif, mereka bisa merusak kesehatan mental seseorang.
Perilaku obsesif sering kali dipicu oleh kecemasan, seseorang mungkin merasa perlu untuk melakukan tindakan tertentu berulang kali untuk meredakan kecemasan mereka.
BACA JUGA:Berikut 6 Teknik Relaksasi Sederhana yang Mampu Meredakan Stres Agar Hidup Lebih Tenang
BACA JUGA: Benarkah Mendengarkan Musik Dapat Menghilangkan Stress? Yuk Cari Tahu Faktanya
Namun sering kali menciptakan siklus di mana kecemasan memicu perilaku obsesif, yang kemudian meningkatkan kecemasan.
Perilaku obsesif bisa menjadi tanda dari Obsessive-Compulsive Disorder (OCD), sebuah gangguan kesehatan mental yang ditandai oleh pikiran obsesif dan perilaku kompulsif.
OCD bisa sangat mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang dan bisa menyebabkan penderitaan yang signifikan.
Perilaku obsesif juga bisa berkontribusi pada depresi karena merasa putus asa atau tidak berdaya untuk menghentikan perilaku obsesif mereka, yang bisa memicu perasaan sedih dan putus asa.
BACA JUGA: Benarkah Mendengarkan Musik Dapat Menghilangkan Stress? Yuk Cari Tahu Faktanya
BACA JUGA: Perempuan Wajib Kenali! Ciri – Ciri Kulit Mengalami Stress, Bikin Wajah Jadi Kusam
Seseorang mungkin menghabiskan begitu banyak waktu dan energi pada perilaku obsesif mereka sehingga mereka mengabaikan atau merusak hubungan mereka dengan orang lain.