Saat melintas di sebuah jembatan sungai Pasipatan, di Desa Tanjung Mas, tersangka meminta korban untuk berhenti dengan alasan ingin mengambil duku di sekitar lokasi tersebut.
BACA JUGA:Oknum Pelajar SMP Curi Besi Pembatas Tol Indralaya-Prabumulih, Pecah Ban, Keburu Diringkus Polisi
BACA JUGA:Mencari Ikan di Sungai Enim, Pelajar SMP Hanyut Tenggelam
Saat di lokasi itulah, tersangka tiba-tiba mengambil kayu karet sepanjang sekitar 1 meter dan menghantam punggung dan kepala korban.
Korban lemas namun masih bergerak lalu tersangka mengikat tangan dan kaki korban dengan menggunakan tali dari pelepah pisang kering.
Semua barang berharga milik korban seperti jam tangan dibawa kabur tersangka.
Setelah tangan dan kaki diikat, korban dibopong ke pinggir sungai kecil Pasipatan, masih dalam kondisi setengah sadar.
BACA JUGA:Kasus Pelajar SMP di Lubuklinggau Dianiaya Teman Satu Sekolah, Polisi Bakal Tetapkan 1 Tersangka
BACA JUGA:Pelajar SMP di Lubuklinggau Dianiaya Teman Satu Sekolah, Penyebabnya Bikin Ortu Sesak Dada
Korban sempat meminta maaf namun tersangka kemudian menjatuhkan korban ke sungai untuk memastikan bahwa korban sudah meninggal.
Tersangka kemudian kembali ke lapak jualannya di Desa Gumawang. Tak lama kemudian, tersangka pergi ke Palembang dengan membawa sepeda motor korban.
Karena kehabisan bensin, tersangka lalu memarkirkan sepeda motor tersebut di sebuah masjid di Makam Pahlawan Palembang sekitar Minggu 31 Maret 2024.
Setelah beberapa hari beristirahat, tersangka menuju terminal Pasar KM 5 Palembang dan naik bus menuju Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
BACA JUGA:2 Motor Honda Beat Adu Kambing di Prabumulih, Pelajar SMP Tewas, Pelajar SMA Luka-Luka
Dia akhirnya berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian pada Jumat 5 April 2024.