Siap-Siap! TNI dan OPM Bakal Perang, OPM Sudah Minta Bantuan Senjata ke Australia untuk Lawan TNI
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Kondisi keamanan di Papua saat ini semakin memanas, pasca insiden penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap prajurit TNI di Kabupaten Nduga, Papua.
Dari peristiwa penembakan prajurit TNI yang tengah melakukan operasi pembebasan Pilot Susi Air ini, terdapat empat prajurit TNI yang meninggal dunia karena ditembak KKB.
Terhadap hal tersebut, TNI pun sudah siap untuk melakukan perang dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM), sebagai buntut dari tewasnya empat prajurit terbaik TNI.
BACA JUGA:Prajurit KKB Papua Baku Tembak dengan 'Saudara' Sendiri, Bupati Puncak Papua Berharap Ini
Mendengar informasi tersebut, membuat Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), juga ingin mempersenjatai kelompok mereka untuk melakukan perang dengan TNI.
"Kami sudah meminta bantuan persenjataan dan militer kepada Australia dan Selandia Baru," ujar Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, dikutip dari berbagai sumber.
Berdasarkan sumber tersebut, kelompok separatisme bersenjata prokemerdekaan Papua itu juga meminta agar negara-negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) turut mengirimkan bantuan militer, dan persenjataan perang.
"Bantuan militer dan persenjataan itu akan kami gunakan untuk perlawanan senjata memerdekakan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," katanya lagi.
BACA JUGA:Anggota Kostrad Yonif R 321 Asal Palembang yang Ditembak KKB Dimakamkan
Sebby Sambom menyampaikan, surat resmi permintaan bantuan ke internasional tersebut sudah dilakukan pada Jumat, 21 April 2023.
Dalam surat tersebut, Sebby menerangkan, alasan mengapa TPNPB-OPM meminta bantuan militer dan persenjataan ke Australia maupun ke Selandia Baru.
"Pemerintah Indonesia baru-baru ini menaikkan status perang, kemudian mengirimkan personel militer secara besar-besaran dan peralatan perang ke Nduga," lanjutnya.
Informasi yang viral di media sosial Helo ini, mendapatkan beragam komentar dari sejumlah warganet. Salah satunya akun @Waridi_Arsyla, saat meninggalkan komentarnya terkait rencana perang TNI vs Papua.