Sementara untuk empat sektor terbesar lainnya yakni pertambangan dengan realisasi Rp1,40 triliun, tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan Rp1,30 triliun, listrik, gas dan air sebesar Rp1,23 triliun serta industri kertas dan percetakan Rp0,92 triliun.
“Sektor yang mendominasi penanaman modal yaitu sektor listrik, gas dan air sebesar Rp1,10 triliun diikuti oleh industri kertas dan percetakan Rp0,91 triliun, pertambangan Rp0,87 triliun, tanaman pangan, perkebunan dan peternakan Rp0,49 triliun dan Rp0,27 triliun dari industri makanan,” beber dia.
Dari total investasi yang masuk di triwulan IV, terbanyak dari lima negara besar yakni Singapura Rp1,34 triliun. Tiongkok Rp0,79 triliun.
BACA JUGA:Skenario Pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat Berubah, Pemrov Sumsel Diminta Cari Investor Sendiri
Belanda Rp0,57 triliun, Hongkong RRT Rp0,49 triliun dan Belgia Rp0,32 triliun.
Sementara, realisasi investasi Januari-Desember 2022 sebesar Rp41,123 triliun, mampu menyerap sebanyak 35.580 tenaga kerja.
Capaian investasi Rp41,124 triliun tersebut disumbang dari PMDN Rp23,53 triliun atau 57,38 persen. Sedangkan dari PMA sebesar Rp17,59 triliun atau 42,92 persen.
Investasi terbesar sepanjang 2022 dari Hongkong Rp5,26 triliun, Singapura Rp4,07 triliun, Tiongkok Rp3,21 triliun, Belanda Rp2,34 triliun dan Jepang Rp1,04 triliun.
BACA JUGA:Skenario Pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat Berubah, Pemrov Sumsel Diminta Cari Investor Sendiri
Dari 17 daerah, realisasi investasi terbesar dicapai Muara Enim dengan Rp13,1 triliun.
Disusul OKI Rp5,1 triliun, Banyuasin Rp5,09 triliun, Palembang Rp4,58 triliun. Lalu Lahat Rp3,86 triliun, Muba Rp3,3 triliun, dan PALI Rp1,06 triliun.
Selebihnya, di bawah Rp1 miliar. Jika dilihat, yang persentase realisasinya terbesar dicapai Pagaralam dengan 2.178,74 persen.
BACA JUGA:Skenario Pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat Berubah, Pemrov Sumsel Diminta Cari Investor Sendiri