Bidar sebagai Cermin Kekompakan Jiwa Melayu di Tanah Musi

Tak pelak, Bidar adalah cermin kebudayaan sungai yang menegaskan bahwa Palembang tumbuh dari arus air, dari kapal-kapal yang berlayar, dan dari kehidupan yang menyatu dengan aliran Musi.

Di atas perahu bidar yang berbentuk ramping dan panjang, puluhan pendayung duduk berjejer sesuai posisi yang telah ditentukan. 

BACA JUGA:Agenda Agustusan: Gelar Festival Kesenian Islam 2025 Promosikan Seni dan Budaya Palembang

BACA JUGA:Nama-nama 15 Finalis Duta Budaya Palembang Cek Bagus dan Cek Ayu 2025

Setiap kayuhan dayung harus dilakukan secara serentak, mengikuti irama genderang yang berfungsi sebagai pengatur tempo. 

Ketidaktepatan satu pendayung dalam mengayun dayung dapat mengganggu keseimbangan perahu, memengaruhi arah, bahkan memperlambat laju perahu secara keseluruhan.

Perlombaan bidar menekankan bahwa kekuatan tidak bersumber dari individu, melainkan dari kerja sama. Kecepatan perahu hanya bisa dicapai melalui keselarasan gerak dan kebersamaan dalam setiap kayuhan. 

Tradisi ini menegaskan nilai bahwa kerja sama lebih menentukan dibanding kemampuan pribadi, dan keteraturan kolektif lebih penting daripada ambisi satu orang.

BACA JUGA:Agenda Agustusan, Ratu Dewa Targetkan Puluhan Ribu Pengunjung Festival Perahu Bidar 2025

BACA JUGA:Cukup Bayar Rp 80 Nikmati Perjalanan LRT ke Festival Perahu Bidar 2025

Filosofi yang terkandung dalam Bidar sejalan dengan karakter masyarakat Melayu Palembang yang mengutamakan musyawarah, gotong royong, dan kebersamaan. 

Budaya sungai membentuk pola hidup yang menuntut kerja sama, mulai dari mengelola hasil tangkapan ikan, mengoperasikan perahu, hingga menyelenggarakan kegiatan sosial bersama. 

Bidar juga menyiratkan kepribadian Melayu yang memuliakan kebersamaan sebagai kekuatan.

Sama seperti filosofi adat bersendi syarak, syarak bersendi Kitabullah yang menekankan keselarasan hidup dalam komunitas, Bidar menjadi representasi nyata di aliran Sungai Musi. 

BACA JUGA:Ratusan Personel Gabungan Amankan Giat Perlombaan Perahu Bidar di Sungai Komering OKI

Sumber: