Universitas Bina Darma Kenalkan Kerajinan Khas Palembang untuk Tanamkan Cinta Budaya

SUMEKS.CO - Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Bina Darma kembali menunjukkan komitmennya dalam melestarikan budaya lokal.

Kali ini, Prodi menggelar kegiatan pengenalan budaya melalui kerajinan khas Palembang sebagai bagian dari rangkaian program akademik sekaligus pengayaan mahasiswa.

Kegiatan ini berfokus pada pengenalan berbagai kerajinan tradisional yang sudah menjadi identitas budaya Sumatera Selatan.

Mahasiswa diajak untuk mengenal lebih dekat kerajinan khas seperti gandik dan tanjak Palembang yang memiliki nilai sejarah, filosofi, sekaligus sarat makna kehidupan masyarakat tempo dulu.

BACA JUGA:Begini Hasilnya, Jika Akademisi, Peneliti dan Jurnalis Duduk Bersama di FGD SDGs Kampus Bina Darma Palembang

BACA JUGA:Universitas Bina Darma Gelar Seminar Nasional Peran SDM Konstruksi Perumahan Bersama LPJK Sumatera V

Dalam sambutannya, Kaprodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Dr. Hastari Mayrita, M.Pd., menegaskan pentingnya keterkaitan bahasa dan budaya.

Menurutnya, mempelajari bahasa Indonesia tidak akan lengkap tanpa memahami budaya yang melatarbelakanginya.

Suasana penuh semangat saat mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia UBD belajar membuat tanjak Palembang.--

“Melalui pengenalan kerajinan budaya khas Palembang, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman praktis, tetapi juga memahami nilai filosofi dan kearifan lokal. Bahasa Indonesia hidup bersama budaya yang diwariskan turun-temurun,” ujar Dr. Hastari.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kegiatan ini juga menjadi bagian dari komitmen Universitas Bina Darma untuk menjadikan prodi bukan sekadar pusat pembelajaran bahasa, tetapi juga pusat pengembangan budaya dan pendidikan karakter.

BACA JUGA:PLT Rektor Universitas Bina Darma dan BPDASHL Serahkan Pohon Simbolis, Wujudkan Kampus Hijau Berkelanjutan

BACA JUGA:PKKMB 2025 Universitas Bina Darma: Awal Perjalanan Mahasiswa Baru di Era Society 5.0

Suasana kegiatan berlangsung penuh semangat dan kebersamaan. Mahasiswa terlihat antusias mengikuti pemaparan materi hingga praktik langsung membuat kerajinan.

Sumber: