Sawahlunto Jadi Tuan Rumah Simposium Global, Bukit Asam Tbk Dukung Pelestarian Warisan Budaya

Ihsanudin Usman, Direktur SDM PT Bukit Asam Tbk, menegaskan komitmen perusahaan mendukung pelestarian budaya dan keberlanjutan energi.--
SUMEKS.CO - PT Bukit Asam Tbk menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelestarian warisan budaya Indonesia dengan berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan Simposium Internasional “We Are Site Managers” (WASM), sebuah forum global yang mempertemukan para pengelola situs warisan dunia dari berbagai negara.
Sebagai bentuk dukungan nyata, PT Bukit Asam Tbk menyediakan tempat pelaksanaan acara sekaligus akomodasi bagi para peserta di Hotel Saka Ombilin, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat.
Hotel ini merupakan hasil revitalisasi dari kantor PT Bukit Asam Tbk Unit Pertambangan Ombilin, yang kini bertransformasi menjadi fasilitas modern untuk mendukung kegiatan internasional.
Simposium internasional ini berlangsung dari 24 hingga 28 Agustus 2025 dan diikuti oleh lebih dari 100 peserta dari 15 negara, termasuk Indonesia, Singapura, Thailand, Taiwan, Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, Belanda, Islandia, Skotlandia, Australia, Arab Saudi, Kenya, Rusia, dan Suriah.
BACA JUGA:Sidang Korupsi Izin K3 Disnakertrans Sumsel, Direktur PT MKJQ Terpojok Ancaman Kesaksian Palsu
BACA JUGA:Pegawai Toko di Palembang Ini Diajak Menginap di Rumah Atasan, Diimingi Penjualan Capai Target
Selama lima hari, peserta mengikuti sembilan sesi diskusi utama yang berfokus pada satu tujuan bersama: “One Shared Mission”, yaitu memperkuat kerja sama global dalam pelestarian dan pengelolaan situs warisan dunia.
Acara dibuka secara resmi oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, yang menekankan pentingnya warisan budaya sebagai pijakan dalam membangun masa depan yang berakar pada nilai, identitas, dan sejarah bangsa.
Peserta dari 15 negara berkumpul untuk berdiskusi tentang pelestarian situs warisan dunia di tengah lanskap Warisan Tambang Batubara Ombilin.--
“Hari ini, kita tidak hanya berdiri di sebuah kota. Kita sedang berada dalam sebuah monumen hidup, arsip raksasa yang menjadi saksi ketangguhan, impian, kerja keras, dan dedikasi manusia. Selamat datang di Sawahlunto – panggung sejarah tempat peradaban pernah diuji oleh waktu,” ujar Fadli Zon.
Simposium ini digelar di tengah Warisan Tambang Batu Bara Ombilin, situs warisan dunia UNESCO, yang menjadi studi kasus utama sekaligus laboratorium hidup bagi para peserta.
BACA JUGA:Bikin Senyum! Iklan Shopee Hearts2Hearts di Kampanye 9.9 Super Shopping Day Penuh Energi Positif
BACA JUGA:Cek Harga Terbaru Oppo Find X8 dan X8 Pro, Jika Ingin Merasakan Pengalaman Flagship
Fadli Zon menambahkan bahwa situs ini memiliki perjalanan panjang, dari masa penindasan dan kerja paksa pada era kolonial Belanda hingga transformasinya menjadi kota bersejarah yang kini memadukan inovasi dan pelestarian budaya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: