Atto 1 Laku Keras, Tesla Model 3 dan Hyundai Ioniq 5 Mulai Kehilangan Spotlight

SUMEKS.CO - Gelombang popularitas BYD Atto 1 yang baru saja meluncur tidak hanya membuat heboh di Indonesia, tetapi juga memicu perbincangan di pasar global. 

Mobil listrik mungil dengan harga yang sangat terjangkau ini berhasil menarik perhatian publik luas hingga membuat model EV premium seperti Tesla Model 3 dan Hyundai Ioniq 5 sedikit tersisih dari sorotan. 

Hal ini terasa cukup mengejutkan karena selama beberapa tahun terakhir, Tesla dan Hyundai menjadi dua nama besar yang mendominasi pemberitaan seputar kendaraan listrik dengan teknologi mutakhir serta citra premium.

Atto 1 mencuri perhatian karena menghadirkan sesuatu yang berbeda. Jika Tesla Model 3 dan Hyundai Ioniq 5 bermain di ranah konsumen menengah ke atas dengan banderol ratusan juta hingga miliaran rupiah, Atto 1 justru memposisikan diri sebagai mobil listrik rakyat dengan harga setara city car bensin. 

BACA JUGA:Mobil Listrik Bisa Bikin Tagihan Listrik Jebol? Fakta Mengejutkan yang Jarang Dibahas!

BACA JUGA:Model BYD Dolphin dan Atto 3: Mobil Listrik Terfavorit dan Murah dengan Teknologi Baterai Canggih

Dengan banderol mulai dari 195 juta rupiah, konsumen merasa mendapat pintu masuk untuk memiliki EV tanpa harus menguras tabungan terlalu dalam. 

Harga ini menjadi senjata utama yang sulit ditandingi, bahkan oleh brand global yang sudah lebih dulu mapan.

Selain harga, daya tarik utama Atto 1 adalah jarak tempuh baterai yang cukup mengesankan. Dalam sekali pengisian penuh, mobil ini diklaim sanggup berjalan hingga 380 kilometer. 

Angka tersebut memang masih di bawah Tesla Model 3 atau Hyundai Ioniq 5, tetapi untuk mobil seharga city car bensin, pencapaian ini terasa lebih dari cukup. 

BACA JUGA:Mobil Listrik BYD Banjiri Pasar Dunia, Tembus 550 Ribu Unit di 7 Bulan Pertama 2025

BACA JUGA:Mobil Listrik Bisa Cas di Rumah? Jangan Sampai Salah Hitung!

Justru perbedaan harga yang sangat jauh membuat banyak orang mulai membandingkan efisiensi biaya kepemilikan antara Atto 1 dengan dua model premium tersebut. 

Konsumen akhirnya menyadari bahwa tidak semua orang butuh EV dengan kapasitas besar dan performa ekstrem, sebagian cukup puas dengan mobil listrik sederhana namun fungsional.

Sumber: