Bikin Dunia Mencekam! 4 Gerhana Paling Menyeramkan, Salah Satunya Terjadi di Tanah Air

Di Tiongkok kuno, gerhana dipercaya terjadi karena naga raksasa memakan Matahari. 

Masyarakat lalu memukul genderang dan membuat keributan agar naga itu melepaskannya.

Sementara dalam mitologi Nordik, gerhana terjadi saat serigala langit, Skoll dan Hati, berhasil mengejar dan melahap Matahari serta Bulan.

Di India, kisahnya tak kalah menarik. Gerhana dipercaya disebabkan oleh Rahu, raksasa yang menelan Matahari dan Bulan.

Namun karena tubuhnya terpenggal, cahaya itu kembali keluar, membuat gerhana hanya berlangsung sebentar.

Bagi sebagian bangsa, gerhana bahkan dianggap pertanda buruk. Suku Maya di Amerika Selatan menganggapnya sebagai isyarat murka dewa, sementara di Eropa abad pertengahan, gerhana sering dikaitkan dengan kematian raja atau bencana besar.

Kini, kita paham bahwa gerhana hanyalah fenomena alam biasa yang bisa dihitung dengan pasti, bahkan bertahun-tahun sebelumnya.

BACA JUGA:Fenomena Gerhana Matahari Total Diprediksi Terjadi 2027, Ini Dampaknya bagi Kehidupan di Bumi

BACA JUGA:HEBOH Kabar Tentang Fenomena Gerhana Matahari Total 2 Agustus, Cek Faktanya

Meski demikian, mitos dan cerita lama tetap hidup, mengingatkan kita bagaimana leluhur mencoba memahami alam dengan cara mereka sendiri.

Gerhana bukan hanya milik astronomi, tapi juga milik budaya.

Ia adalah jembatan antara ilmu pengetahuan, keyakinan, dan imajinasi manusia sepanjang sejarah.

Dilihat dari segi ilmiah Gerhana yang cukup fenomena dalam beberapantahun dimulai dari gerhana cincin 2019, gerhana matahari total Indonesia 1983, gerhana bulan darah 2021, hingga prediksi gerhana terlama di tahun 2186.

Bagi masyarakat Indonesia, fenomena ini bukan sekadar tontonan, tetapi juga momentum untuk semakin mengenal kebesaran alam semesta sekaligus meningkatkan rasa syukur.

Pada 20 April 2023, Indonesia menjadi saksi fenomena langka Gerhana Matahari Hibrida.

Sumber: