Sarbumusi Ultimatum Menhub dan Menko AHY, Pemerintah: Zero ODOL Tak Bisa Ditunda!

Sumeks.co, Polemik aturan Zero Over Dimension Over Loading (ODOL) memanas.

Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) resmi mengultimatum Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dan Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Sarbumusi bersama sejumlah organisasi sopir menuntut adanya payung hukum yang adil bagi para sopir truk. Sarbumusi juga meminta revisi UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, khususnya terkait kebijakan Zero ODOL.

Presiden DPP Sarbumusi, Irham Ali Saifudin, bahkan memberi ultimatum tegas.

“Kami serukan kepada seluruh sopir logistik Indonesia untuk konsolidasi aksi berikutnya. Termasuk opsi mogok nasional, jika dalam 9 hari ke depan tak ada iktikad baik dari Menhub dan Menko IPK,” tegas Irham saat konferensi pers di Kantor DPP Sarbumusi, Jakarta Pusat.

Irham menilai keengganan Menhub Dudy dan Menko AHY untuk berdiskusi adalah bentuk arogansi. Menurutnya, sopir adalah pelaku utama dalam ekosistem logistik nasional.

“Persoalan ODOL bukan cuma masalah sopir, ini menyangkut mata rantai pasok nasional. Dampaknya sistemik ke ekonomi, barang, dan jasa,” ujar Irham.

BACA JUGA:45 Truk ODOL Terjaring Operasi di 3 Ruas Tol Trans Sumatera, Terbanyak di Palindra dan Indraprabu

BACA JUGA:Penerapan Larangan Truk Odol, Polres OKI Gencar Sosialisasi ke Sopir dan Pemilik Ekspedisi

Ketua Umum Rumah Berdaya Pengemudi Indonesia (RBPI), Ika Rostianti, juga mengecam kebijakan Zero ODOL yang dinilai tak berpihak pada sopir.

“Sopir itu ujung tombak distribusi. Tapi tak dilibatkan dalam kebijakan. Payung hukum tak ada, bantalan sosial tak ada. Semua diserahkan ke deal-dealan di lapangan,” kata Ika.

Selain RBPI, aksi ini juga diikuti APPN, ASLI, KSLI, dan APABI, yang merupakan aliansi pengemudi angkutan barang dari berbagai daerah.

Sementara itu, Menhub Dudy Purwagandhi menegaskan Zero ODOL adalah langkah mutlak yang tak bisa lagi ditunda.

Menurutnya, ODOL selama ini memicu kerusakan jalan, kemacetan, kecelakaan, bahkan korban jiwa.

Sumber: