Kopi sebagai Solusi Energi untuk Para Pelari? Seberapa Efektif Kafein dalam Menggenjot Stamina

Kopi sebagai Solusi Energi untuk Para Pelari? Seberapa Efektif Kafein dalam Menggenjot Stamina

Kopi sebagai Solusi Energi untuk Para Pelari: Seberapa Efektif Kafein dalam Meningkatkan Stamina--

Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Sports Medicine (2016), kafein dapat meningkatkan performa fisik, khususnya dalam olahraga ketahanan, seperti lari.

Disebutkan jika kafein dapat memperpanjang stamina dan durasi latihan, karena meningkatkan kemampuan tubuh untuk menggunakan lemak sebagai bahan bakar utama. 

Dalam olahraga yang butuh durasi (endurance), seperti lari jarak jauh, tubuh menggunakan glikogen sebagai sumber energi pertama. 

BACA JUGA:Manis di Lidah, Panik di Dada: Kopi Susu Kekinian Ternyata Bisa Picu Anxiety Gen Z!

BACA JUGA:Serius Pangan Nusantara, UMKM Kopi yang Menembus Pasar Global Berkat Dukungan Pemberdayaan BRI

Namun, setelah cadangan glikogen habis, tubuh mulai beralih ke lemak tubuh sebagai sumber energi cadangan. 

Kafein dapat membantu mempercepat proses ini, sehingga pelari dapat berlari lebih lama tanpa merasa lelah. 

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Applied Physiology (2010) menunjukkan bahwa kafein dapat meningkatkan penggunaan lemak tubuh.

Sehingga mengurangi penggunaan glikogen, dan memungkinkan pelari untuk mempertahankan tingkat energi lebih lama.

BACA JUGA:4 Pola Hidup Menurut Isi Kandungan Surah Al-Asr, Yuk Praktikkan Biar Hidup Jadi Lebih Baik

BACA JUGA: Terapkan Tips Berpuasa yang Sehat Biar Gak Cepet Lemas, Puasa Lancar dengan Pola Hidup Sehat

Namun, pengaruh kafein dalam meningkatkan stamina lari tidak hanya berfokus pada penggunaan lemak tubuh. 

Kafein juga telah terbukti mengurangi persepsi rasa sakit dan kelelahan. Beberapa studi, termasuk yang diterbitkan dalam Psychopharmacology (2007), menunjukkan bahwa kafein dapat menurunkan persepsi rasa sakit dan kelelahan selama latihan intensif. 

Ini berarti pelari bisa merasa lebih sedikit lelah, meskipun mereka telah berlari dalam jarak yang lebih jauh atau dengan intensitas yang lebih tinggi. 

Pengurangan rasa sakit dan kelelahan ini memungkinkan pelari untuk bertahan lebih lama dan lebih kuat selama sesi latihan atau perlombaan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: