Keluarga Korban Santri Tenggelam di Ogan Ilir Mengaku Ikhlas Atas Kejadian, Tolak Autopsi & Buat Pernyataan

Keluarga Korban Santri Tenggelam di Ogan Ilir Mengaku Ikhlas Atas Kejadian, Tolak Autopsi & Buat Pernyataan

Keluarga santri Ponpes Al-Umar menandatangani surat pernyataan penolakan autopsi, atas meninggalnya anak mereka lantaran tenggelam. --

Korban yang diketahui berasal dari Lorong Adu Manis IV, Kelurahan Tuan Kentang, Kecamatan Kertapati, Kota Palembang ini merupakan santri kelas 1 MTs. 

Berdasarkan keterangan saksi-saksi dan pihak Ponpes, peristiwa tragis ini terjadi saat korban bersama temannya minggat dari kegiatan hiking pramuka dan menuju ke lokasi bekas galian tanah tol untuk mandi.

Salah satu saksi, Delfiano, 13 tahun, yang juga merupakan santri, menyampaikan bahwa korban sempat diajak pulang usai mandi, namun menolak dan tetap berada di lokasi. 

Tak lama setelah itu, korban tak terlihat lagi hingga akhirnya ditemukan mengapung dua hari kemudian.

BACA JUGA:2 Bocah Perempuan di OKU Selatan Tenggelam Terseret Arus Sungai Saat Mandi, Satu Korban Masih Hilang

BACA JUGA:Tragis! Bocah SD Tenggelam di Sungai Lematang, Ditemukan 20 KM dari Lokasi Awal Setelah 3 Hari Pencarian

Pihak Ponpes bersama santri sempat melakukan pencarian, hingga akhirnya jenazah korban ditemukan mengambang dalam keadaan meninggal dunia. 

Jenazah kemudian dievakuasi oleh satpam pondok dan dibawa ke ponpes untuk dimandikan dan dishalatkan sambil menunggu keluarga.

Orang tua korban, Riki Saputra menyampaikan, bahwa anaknya memang tidak bisa berenang. 

Mereka menerima kabar duka dari pihak pondok dan langsung menghubungi ketua yayasan yang juga merupakan paman korban untuk mengurus pemakaman.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait