DPRD Ogan Ilir Kecam Keras Kasus Dugaan Pelecehan Seksual oleh Oknum Guru Silat terhadap Santri

DPRD Ogan Ilir Kecam Keras Kasus Dugaan Pelecehan Seksual oleh Oknum Guru Silat terhadap Santri

Ketua Fraksi PKS Kabupaten Ogan Ilir, Muhammad Sayuti, mengecam keras adanya kasus dugaan pelecehan seksual oleh oknum guru silat kepada sejumlah santri Ponpes di Kabupaten Ogan Ilir. --

Sebagai Wakil Ketua Komisi IV, Sayuti juga akan secara serius memonitoring penuntasan kasus ini. 

"Sebab kami ingin memastikan bahwa anak yang jadi korban dan termasuk keluarganya, benar-benar mendapatkan perlindungan dan keadilan serta terpenuhi hak-haknya," desaknya. 

Sayuti juga menyarankan kepada para korban agar jangan takut untuk speak up, berbicara dan melaporkan peristiwa tindak pidana ini ke aparat penegak hukum

BACA JUGA:Pelajar Dibawah Umur Korban Pelecehan Seksual Pegawai Honorer

BACA JUGA:Santriwati Korban Pelecehan Seksual Panji Gumilang Angkat Suara: Dipaksa Layani Seminggu 3 Kali Sejak 2018

"Apalagi dalam kasus tersebut, dugaan korban pelecehan disinyalir lebih dari satu orang. Upaya seperti ini perlu kita lakukan agar dapat mempersempit ruang gerak para pelaku pelecehan seksual," pintanya. 

Oleh karena itu, pihaknya meminta agar pihak kepolisian dapat segera mengambil tindakan secara tegas dan cepat dalam menangani kasus tersebut. 

Sehingga pelaku pelecehan seksual secepatnya ditindak, ditangkap dan diberikan sanksi serta hukuman yang setimpal. Hal ini penting agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi dikemudian hari. 

"Selain itu, kejadian pelecehan seksual seperti ini harus kita jadikan sebagai bahan evaluasi bagi semua pihak terhadap peran serta kita dalam melakukan pengawasan dan perlindungan anak di Kabupaten Ogan Ilir selama ini," tegasnya. 

BACA JUGA:Warganya jadi Korban Pelecehan Seksual Hingga Hamil dan Dikeluarkan Sekolah, Begini Sikap Plt Bupati Langkat

BACA JUGA:Begini Kronologis Lengkap Dugaan Penganiayaan dan Pelecehan Seksual yang Dialami Mahasiswa UIN

Sayuti juga mengajak masyarakat, lembaga pendidikan, serta pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ogan Ilir, untuk bersama-sama memperketat sistem pengawasan dan memberi edukasi secara masif dan intensif ke tengah-tengah masyarakat.

"Terutama sekali ke lembaga pendidikan terkait perlindungan anak tersebut," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait