Susul PT Sritex, 2 Pabrik Yamaha Musik Ditutup hingga Badai PHK Menerpa Ribuan Karyawan

Susul PT Sritex, 2 Pabrik Yamaha Musik Ditutup hingga Badai PHK Menerpa Ribuan Karyawan

Susul PT Sritex, Dua Pabrik Yamaha Musik di Tutup Hingga Badai PHK Menerpa Ribuan Karyawan--

SUMEKS - Pemulihan ekonomi Pasca Pandemi COVID-19 yang dirasa belum optimal hingga krisis yang terjadi di Timur Tengah, membuat puluhan ribu pekerja di Indonesia terkena badai PHK di tahun 2025 ini.

Selain PT Sritex yang harus merelakan PHK massal belasan ribu karyawan pabriknya, kini 2 pabrik Industri Alat Musik Yamaha bakal ditutup hingga nasib 1.100 pekerja terancam di-PHK.

Dua pabrik Yamaha divisi musik di Indonesia ini, dari informasi yang dihimpun Ahad 2 Maret 2025, akan segera mengumumkan penutupannya pada tahun 2025 ini.

"2 pabrik Yamaha tutup, 1.100 pekerjaan terkena PHK industri alat musik juga terkena dampak PHK massal," tulis keterangan informasi yang diterima redaksi.

BACA JUGA:Badai PHK Pekerja Mengintai, Berikut Daftar 60 Perusahaan Indonesia Terpaksa Gulung Tikar

BACA JUGA:Disnaker Kota Tangerang Ungkap Alasan Produsen Sepatu Adidas Lakukan PHK Massal

Tidak hanya itu, badai PHK massal juga terjadi di KFC Indonesia hingga mengancam sedikitnya 2.274 karyawan PT Fast Food Indonesia TBK (FAST) bakal berdampak.

Lantaran, PT FAST selaku pemegang lisensi Kentucky Fried Chicken (KFC) ini mengalami kerugian hingga Rp558 miliar pada kuartal ketiga di tahun 2024.

Akibat kondisi keuangan yang memburuk, KFC Indonesia sebelumnya hingga September 2024 lalu telah menutup 47 gerai dan menyebabkan PHK terhadap 2.274 karyawan.


Sritex pabrik tekstil terbesar di Asia Tenggara ini harus tumbang--

Proses PHK ini menuai kritik dari serikat pekerja, yang menilai bahwa keputusan dilakukan secara sepihak tanpa komunikasi dengan pengurus serikat. 

Senada juga badai PHK di pabrik elektronik Sanken, 900 Karyawan Kehilangan Pekerjaan PT Sanken Indonesia, produsen elektronik asal Jepang, juga mengumumkan PHK massal pada tahun 2025.

Sebanyak 400 pekerja akan terkena PHK pada Juni 2025, setelah sebelumnya 500 karyawan diberhentikan. Total pekerja yang terdampak PHK di perusahaan ini mencapai 900 orang. 

Mayoritas pekerja yang terkena dampak berusia 30-40 tahun, sehingga dikhawatirkan akan mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: