Diajak Rekan Sesama Anggota Dewan untuk Menanamkan Modal, Ternyata Investasi Bodong Berujung Laporan Polisi

Diajak Rekan Sesama Anggota Dewan untuk Menanamkan Modal Ternyata Investasi Bodong Berujung Laporan Polisi.-Foto: Reigan/sumeks.co-
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Diimingi keuntungan sebesar 10 persen agar menanamkan modal usaha, membuat seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) melaporkan sesama anggota DPRD bersama seorang lainnya ke SPKT Polrestabes Palembang, Senin 27 Januari 2025.
Akibat itu, korban yakni IM seorang oknum anggota dewan Kabupaten Banyuasin harus merugi sebesar total Rp750 juta.
Henkki Arnike kuasa hukum korban menjelaskan bahwa transaksi penanaman modal tersebut terjadi di Kecamatan Ilir Barat I, Palembang, pada Rabu 4 Mei 2022 lalu.
Korban melaporkan rekan bisnisnya inisial TA dan rekannya anggota DPRD inisial SE terkait Investasi Bodong.
BACA JUGA:2 Kali Mangkir, Oknum Dewan yang Dilaporkan Warga Belitang OKU Timur Jalani Pemeriksaan di Jatanras
BACA JUGA:Oknum Dewan Musi Rawas yang Ikut Pesta Narkoba Resmi Dipecat dari Golkar
"Korban melaporkan dugaan penipuan dan penggelapan yang dilakukan oleh TA dan SE. Penggelapannya berupa investasi penambangan batu bara," jelasnya.
Henkki menjelaskan, mulanya peristiwa ini berawal dari SE yang mengenalkan korban kepada TA diarea penambangan Kecamatan Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumsel.
Saat itu, SE mengajak korban untuk menanam modal di sebuah perusahaan penambangan batubara diwilayah tersebut.
"Terlapor SE merupakan oknum anggota DPRD Kabupaten Banyuasin aktif, sedangkan TA adalah komisaris perusahaan tersebut," ujarnya.
BACA JUGA:Laporan Korban yang Dipukul Oknum Dewan di SPBU Ditarik Polrestabes Palembang
BACA JUGA:Kepergok Mertua Sedang Berduaan dengan Oknum Dewan
"SE merayu dengan berkata bahwa dia juga berinvestasi di sana. Kemudian korban juga ikut menanamkam modal Rp750 juta," tambahnya.
Henkki mengatakan, IM diiming-imingi mendapat keuntungan sebesar 10% setiap bulannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: