9 Jam Proses Evakuasi Pendaki Asal Bengkulu yang Meninggal Kedinginan di Puncak Gunung Dempo
9 Jam Proses Evakuasi Pendaki Asal Bengkulu yang Meninggal Kedinginan di Puncak Gunung Dempo. -Foto: dokumen/sumeks -
"Estafet, sejumlah kelompok disiapkan di beberapa titik, agar tenaga tidak terkuras dan keselamatan tim terjaga,” tambahnya.
Kepala BPBD Kota Pagaralam Jhon Hasman, didampingi Kabag Ops Polres Pagaralam Kompol Herry Widodo SH, menduga korban mengalami hipotermia, yaitu kondisi tubuh kehilangan panas secara drastis akibat suhu dingin ekstrem di ketinggian.
Menurutnya, proses evakuasi korban dari puncak ke pos pendakian, memerlukan waktu yang cukup lama. Karena medan yang berat dan cuaca yang tidak bersahabat.
”Kami bekerja keras agar proses ini dapat berjalan dengan lancar," terangnya.
Jhon mengingatkan pentingnya persiapan fisik dan perlengkapan yang memadai saat melakukan pendakian, terutama di musim penghujan.
"Kami mengimbau para pendaki untuk selalu memperhatikan kondisi cuaca, mengenakan pakaian yang sesuai, membawa perlengkapan darurat," imbaunya.
BACA JUGA:Pendaki Hilang Lagi, Kali Ini di Gunung Wilis, 2 Minggu 4 Orang Masuk Mountnesia
Sementara, Kapolres Pagaralam AKBP Erwin Aras Genda SIK, menjelaskan korban bersama temannya, Angga, memulai pendakian pada Selasa 31 Desember 2024.
Merayakan malam tahun baruan di puncak Gunung Dempo dan selang beberapa hari, korban mengaku sakit kepada temannya.
"Sehingga pada Kamis 2 Januari 2025, temannya tadi turun ke bawah. Meminta bantuan ke pos Balai Registrasi Gunung Dempo (BRIGADE). Namun saat tim ke atas, mendapati korban sudah meninggal dunia, sekitar pukul 01.45 WIB pada Jumat, 3 Januari 2025,” bebernya.
Selanjutnya tim gabungan melakukan evakuasi jenazah korban menggunakan tandu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: