Fenomena Mengerikan Brain Rot: Kenapa Gen Z Wajib Tahu Istilah Ini?

Fenomena brain rot memiliki relevansi yang kuat dalam kehidupan generasi digital. Pola konsumsi informasi yang berlebihan, terutama melalui media sosial, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. 

Gen Z dikenal sebagai generasi yang selalu online, dengan rata-rata waktu penggunaan gadget yang lebih tinggi dibandingkan generasi lainnya.

BACA JUGA:Biar Kantong Tetap Aman, Ini Tips Hemat dan Teruji untuk Gen Z yang Mudik Naik Mobil Pribadi

BACA JUGA:Pemkab OKI Ajak Gen Z Berantas Stunting Lewat Duta Canting Kencana

Ketergantungan ini membuat mereka lebih rentan terhadap dampak negatif brain rot, seperti penurunan kemampuan berpikir kritis, kesulitan berkonsentrasi, dan meningkatnya risiko stres.

Dampak brain rot tidak hanya dirasakan secara mental, tetapi juga memengaruhi kehidupan sosial dan produktivitas.

Misalnya, terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial dapat mengurangi waktu untuk berinteraksi secara langsung dengan orang lain atau melakukan aktivitas yang lebih bermakna. 

Selain itu, konsumsi konten yang tidak mendidik juga dapat membuat seseorang kehilangan motivasi untuk belajar atau meningkatkan diri. Dalam jangka panjang, fenomena ini dapat menghambat perkembangan intelektual dan emosional.

BACA JUGA:Rekomendasi Gen Z Hotel Bintang 4 di Palembang yang Instagramable Buat Liburan Akhir Tahun

BACA JUGA:Rayakan Pergantian Tahun dengan Cara Keren: Tren Muncak dan Menikmati Sunrise Pertama Tahun 2025 Ala Gen Z

Contoh nyata dari brain rot dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika seseorang menghabiskan waktu berjam-jam menonton video pendek di platform media sosial, sering kali muncul rasa "kosong" atau tidak puas setelahnya.

Rasa ini muncul karena konten yang dikonsumsi tidak memberikan manfaat yang berarti atau memenuhi kebutuhan emosional. 

Fenomena ini juga sering disebut sebagai "scroll fatigue," sebuah kondisi di mana pengguna merasa lelah secara mental akibat paparan informasi yang berlebihan tanpa nilai tambah.

Fenomena ini juga menjadi perhatian para ahli kesehatan mental. Banyak yang mengingatkan tentang pentingnya membatasi waktu penggunaan gadget dan selektif dalam memilih konten yang dikonsumsi. 

BACA JUGA:Gen Z Wajib Tahu: Tradisi Unik Akhir Tahun dari Berbagai Negara yang Super Menarik!

Sumber: