Suasana Haru Warnai Wisuda Santri Tahfiz Al-Quran di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti

Suasana Haru Warnai Wisuda Santri Tahfiz Al-Quran di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti

Wisuda ke-4 Tahfiz Al-Quran Lapas Narkotika Muara Beliti: Bukti nyata bahwa perubahan positif bisa dicapai meski dalam keterbatasan.--

Program ini menjadi salah satu wujud nyata upaya rehabilitasi berbasis spiritual yang diimplementasikan oleh Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti.

Tujuan utamanya adalah membangun karakter yang lebih baik pada para warga binaan sehingga mereka dapat kembali ke masyarakat dengan mental yang lebih kuat dan spiritualitas yang kokoh.

BACA JUGA:Lapas Muara Beliti Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional Lewat Pertanian Brandgang

BACA JUGA:Inovasi Kemandirian di Lapas Muara Beliti, Warga Binaan Ciptakan Tempe Berkualitas dan Siap Bersaing di Pasar

Acara wisuda ini juga dihadiri oleh pejabat struktural Lapas serta para pembimbing dari Kementerian Agama dan Pesantren Riyadhul Muta'alimin.

Para santri yang diwisuda terlihat bahagia dan penuh harapan untuk masa depan. Salah seorang santri yang baru saja diwisuda, dengan suara yang bergetar, mengungkapkan rasa syukurnya.

"Saya merasa hidup saya tidak sia-sia. Dengan hafalan ini, saya percaya diri untuk melangkah keluar dan memulai hidup yang baru," ujarnya.

Keberhasilan program ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi warga binaan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi lapas-lapas lain untuk mengadopsi pendekatan serupa.

BACA JUGA:Perkuat Sinergi Pengawasan, Lapas Muara Beliti Hadiri Rapat TIMPORA 2024 untuk Keamanan Wilayah Lubuklinggau

BACA JUGA:Tingkatkan Kompetensi, Kasubag TU Lapas Muara Beliti Ikuti Diklat Pengadaan Barang dan Jasa

Pendidikan berbasis spiritual seperti ini terbukti mampu membuka jalan bagi perubahan yang nyata, meskipun dalam lingkungan yang penuh keterbatasan.

Dengan keberhasilan acara wisuda ini, Kepala Lapas berharap program pembinaan berbasis Al-Quran dapat terus dikembangkan dan menjangkau lebih banyak warga binaan.

"Kita ingin program ini menjadi model bagaimana pendidikan, khususnya pendidikan agama, dapat menjadi sarana rehabilitasi yang efektif. Harapan saya, para wisudawan bisa menjadi agen perubahan saat kembali ke masyarakat," kata Ronald Heru Praptama.

Acara ini menjadi pengingat bahwa perubahan adalah hal yang mungkin dicapai dengan bimbingan yang tepat. Wisuda santri tahfiz Al-Quran di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti adalah bukti nyata bahwa di tengah keterbatasan, manusia tetap mampu menemukan jalan menuju kebaikan dan harapan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: