Motif Pembunuhan Remaja Putri di Sekayu yang Ditemukan Tinggal Tulang Belulang di Hutan Terungkap
Motif pembunuhan remaja putri di Sekayu yang ditemukan tinggal tulang Belulang di dalam hutan terungkap.-Foto: dokumen/sumeks.co-
AKP Rama Yudha, didampingi Kanit Reskrim IPDA Hermansyah, menjelaskan bahwa peristiwa ini bermula pada 1 Oktober 2024, ketika pelaku mengajak korban bertemu melalui pesan WhatsApp.
Korban yang saat itu tidak menaruh curiga, menerima ajakan pelaku dan mendatangi lokasi pertemuan yang telah disepakati, yakni simpang empat Reli, Kecamatan Sekayu.
"Pelaku menunggu korban di simpang empat Reli. Setelah korban datang menggunakan motor, pelaku mengajak korban untuk pergi ke arah jalan Sekayu-Teladan, hingga masuk ke area hutan di kawasan perumahan Center Point," terang Rama.
BACA JUGA:Sukinem tak Percaya Tulang Belulang yang Ditemukan Adalah Suaminya
BACA JUGA:Polisi Tangkap Pelaku yang Habisi Nyawa Warga Keluang hingga Ditemukan Tinggal Tulang di Kebun Sawit
Setibanya di dalam hutan, pelaku mengajak korban untuk melakukan hubungan intim.
Korban sempat merespon permintaan tersebut dengan melepas celana panjangnya. Namun, pelaku tiba-tiba mencekik korban hingga tewas.
"Setelah memastikan korban tidak bernyawa, pelaku mencoba menghilangkan bukti dengan menggunakan celana panjang korban yang dililitkan ke lehernya untuk menghilangkan sidik jari," jelas Rama.
Tak lama setelah jasad korban ditemukan, pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap pelaku di kediamannya.
BACA JUGA:Hilang 10 Hari, Warga Lubuklinggau Ditemukan Tinggal Kulit Berbalut Tulang di Kebun Karet
Dalam penangkapan tersebut, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk tengkorak korban, helm, sandal, pakaian korban, handphone, dan sepeda motor.
"Pelaku mengakui semua perbuatannya dan menyatakan bahwa dendam serta sakit hati menjadi motivasinya. Korban pernah memakinya di depan teman-temannya, dan ini membuatnya nekat menghabisi nyawa korban," tambah Kapolsek Sekayu.
"Aku sakit hati karena dia (korban) memaki aku di depan teman-teman. Dia juga menegur aku karena membawa mobil dengan ngebut," ungkap Zena Tomi, yang berstatus duda ini.
Atas tindakan keji yang dilakukan, tersangka Zena Tomi kini menghadapi ancaman hukuman yang sangat berat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: