Isu Dugaan Amoral Yang Terjadi di Universitas Sriwijaya, Ditanggapi Serius Oleh Mantan BEM
Isu Dugaan Amoral Yang Terjadi di Universitas Sriwijaya, Ditanggapi Serius Oleh Mantan BEM --
Bukankah ini artinya, harusnya Wakil Dekan III yang memberi rekomendasi, ikut punya andil dan tanggung jawab?
"Tapi, rasanya tidak mungkin ikut bertanggung jawab kan? makanya kalo mau lepas tangan jika ada kasus, jangan mau campur tangan dalam prosesnya. Sekadar mengingatkan saja," tulisnya.
Poin kedua, masih dalam rilisnya adanya aktivitas keagamaan mahasiswa yang saat ini semakin dibatasi.
--
Menurut Dimas, semakin dibatasinya aktivitas-aktivitas keagamaan di lingkungan mahasiswa, menjadi salah satu akar masalah.
Sehingga, berakibat pada rapuhnya fondasi rohani di kalangan Mahasiswa Unsri. Ini tidak lepas dari intervensi pemangku kebijakan di Kampus (Rektorat/Dekanat) yang seolah-olah melakukan penekanan terhadap kegiatan keagamaan di kampus.
Contohnya saja, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Nadwah, yang sejak lama eksis dan menyebarkan nilai-nilai kebaikan serta Syiar Islam secara masif, justru diganti namanya dengan UKM Seni Budaya Islam.
Buntutnya, aktivitasnya organisasinya hanya dipandang sempit sebatas ritus dan seni Islam, dan bukannya fokus pada penanaman moral dan akhlak yang selama ini menjadi concern UKM Nadwah.
Padahal, ada masjid besar di Unsri, tapi justru hening dari aktivitas keagamaan.
Normalisasi hal seperti, masih menurut Dimas artinya membiarkan sekretariat BEM semakin menjadi tempat yang suram untuk mahasiswi, jauh dari tujuan idealnya untuk kaderisasi kepemimpinan yang bersih dan mampu meneruskan estafet kepemimpinan nasional mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: