PTBA, KAI, dan Semen Baturaja Tingkatkan Kapasitas Bongkar Batu Bara di Kertapati

PTBA, KAI, dan Semen Baturaja Tingkatkan Kapasitas Bongkar Batu Bara di Kertapati

Penandatanganan MoU – Rafli Yandra, Direktur Pengembangan Usaha PT Bukit Asam Tbk (PTBA), bersama perwakilan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) menandatangani Nota Kesepahaman terkait peningkatan kapasitas bongkar batu bara--

Sementara itu, Rudi As Aturridha, Direktur Pengembangan Usaha & Kelembagaan KAI, menyatakan bahwa peningkatan kapasitas bongkar muat ini menjadi bagian penting dalam upaya mendukung logistik nasional, terutama di wilayah Sumatera Selatan.

“KAI berkolaborasi dengan PTBA dan SMBR untuk meningkatkan kapasitas angkut batu bara di Kertapati, dengan target penyelesaian pada tahun 2027. Ini merupakan langkah penting untuk mendukung kebutuhan energi dan infrastruktur nasional,” jelas Rudi.

Didiek Hartantyo, Direktur Utama KAI, dalam keterangannya mengungkapkan bahwa KAI mencatat kinerja positif pada angkutan barang selama periode Januari hingga September 2024, dengan total 50.987.328 ton barang yang diangkut, meningkat 8% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. Angkutan batu bara mendominasi dengan total 40.828.696 ton atau 80% dari keseluruhan angkutan barang KAI.

BACA JUGA:Kado Istimewa di HUT ke-79 RI ke-79, PTBA Resmikan PLTS Irigasi untuk Petani di Tanjung Agung

BACA JUGA:Pemeriksaan Mata Gratis untuk Pelajar SD, PTBA Dukung Kesehatan Anak di Muara Enim

“Angkutan barang dengan kereta api memiliki keunggulan seperti ketepatan waktu, keamanan, kapasitas besar, dan bebas pungutan liar. Selain itu, logistik berbasis kereta api dapat mengangkut volume yang sangat besar. Satu rangkaian kereta angkutan batu bara di Sumatera bagian selatan mampu menarik 61 gerbong atau setara dengan 3.000 ton, yang setara dengan kapasitas 120 truk,” ungkap Didiek.

Dengan sinergi ini, ketiga perusahaan berharap dapat berkontribusi dalam meningkatkan efisiensi logistik dan mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Penandatanganan MoU ini diharapkan menjadi langkah awal untuk mengatasi berbagai tantangan infrastruktur dan kebutuhan energi nasional di masa depan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait