Developer Properti Full Senyum! Bisnis Perumahan Diprediksi Banjir Deal, Prabowo Hapuskan Pajak 16 Persen

Developer Properti Full Senyum! Bisnis Perumahan Diprediksi Banjir Deal, Prabowo Hapuskan Pajak 16 Persen

Kabinet Prabowo-Gibran akan menghapuskan pajak perumahan sebesar 16 persen, hal ini akan membuat bisnis properti akan bergairah. --

Kabar ini disambut baik oleh Real Estate Indonesia (REI). Menurut Wakil Ketua Umum DPP REI, Bambang Ekajaya, program insentif ini pastinya sangat menguntungkan.

"Bukan hanya menguntungkan pelaku di industri konstruksi, namun juga bermanfaat bagi masyarakat," katanya. 

Penghapusan pajak sebesar 16 persen ini, lanjut Bambang, secara otomatis akan terpotong ketika konsumen membeli unit rumah nantinya. 

BACA JUGA:Wow, Rumah Tipe 36 Subsidi Semegah Ini? Berikut Bocoran 9 Desainnya, Seperti Berada di Perumahan Mewah

BACA JUGA:5 Rekomendasi Pagar Minimalis Cocok Buat Rumah Sederhana, Bentuknya Tak Kalah Mewah dengan Perumahan Elit

Dalam kesempatan tersebut, Bambang juga menyarankan, supaya kebijakan ini diatur lebih detail terkait syarat khusus jenis bangunan apa saja dan pajak apa saja yang akan mendapatkan potongan.  

"Misalnya, jika PPN ditanggung, maka pemerintah juga diharapkan bisa memberikan kemudahan persyaratan agar pengembang kelas menengah dapat berpartisipasi," sarannya. 

Pasalnya, dalam regulasi PPN DTP mensyaratkan bangunan harus sudah siap. Syarat ini menurutnya memberatkan pengembang kelas menengah yang memiliki keterbatasan modal. 

"Kedepan mungkin bisa lebih diringankan persyaratannya, misal bangunan harus siap 6 bulan setelah ada uang muka atau DP," jelas Bambang. 

BACA JUGA:6 Rekomendasi Desain Rumah Tipe 36 Subsidi Agar Tampil Elegan, Hasilnya Tak Kalah Megah dari Perumahan Mewah

BACA JUGA:Instaperfect Crystallure Beauty Forward Bersama Arisan Ibu Komplek Perumahan Bandara Residence Palembang

Bambang juga berharap, terkait insentif BPHTB hendaknya tidak hanya diberikan kepada pembeli bangunan baru saja, melainkan pula diberikan kepada pembeli properti bekas. 

"Dengan demikian, industri perumahan dalam negeri bisa lebih bergairah, baik untuk pasar primary maupun secondary seperti sebelum masa pandemi," tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: