Pimpinan DPRD OKU Belum Ditetapkan, Pembahasan APBD Terbengkalai?

Pimpinan DPRD OKU Belum Ditetapkan, Pembahasan APBD Terbengkalai?

Kantor DPRD Ogan Komering Ulu (OKU)--

SUMEKS.CO - BATURAJA - Perang politik di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) berdampak pada pelaksanaan kegiatan pelayanan yang dilakukan pemerintahan di daerah tersebut.

Hal itu diketahui, belum adanya alat kelengkapan dewan yang akan mengisi jabatan Ketua dan Wakil Ketua dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten OKU.

Terutama, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Nasdem yang menjadi pengusung calon Bupati dan Wakil Bupati OKU, Yudi Purna Nugraha dan Yenny Elita Sofyan Sani (YPN-YESS).

Hal itu menyebabkan, pembahasan terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) terkait dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2024 dan APBD 2025.

BACA JUGA:Heboh Video Bocah Kritis di Telantarkan di RSUD OKU Selatan, Pihak Pemkab Langsung Minta Maaf

BACA JUGA:Kejari OKU Selatan Pastikan Penyidikan Korupsi Dispora 2023 Tetap Berlanjut, Kerugian Negara Rp640 Juta

Akibatnya, APBD Perubahan 2024 dan APBD 2025 yang diajukan Pemkab OKU terbengkalai.

Belum terbentuknya alat kelengkapan dewan itu terjadi, sejak Ketua DPRD Kabupaten OKU, Yudi Purna Nugraha dari Partai Amanat Nasional (PAN) memilih mengundurkan diri, untuk maju sebagai calon Bupati OKU.

Sementara, partai yang dipimpin oleh YPN tersebut, hingga saat ini belum menentukan siapa calon pengganti yang akan menduduki kursi Ketua DPRD Kabupaten OKU.

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah atau BPKAD OKU, Setiawan menyampaikan, jika pihaknya belum dapat melakukan berbagai kegiatan karena sampai saat ini belum ada pembahasan yang dilakukan DPRD OKU.

BACA JUGA:Polisi Tangkap Anak Mantan Ketua DPRD OKU, Simpan Sabu-Sabu Dalam Kamar

BACA JUGA:Bupati dan Wakil Bupati Hadiri Rapat Paripurna Ke-44 DPRD OKU Timur

Hal itu dikarenakan DPRD OKU belum melakukan pembahasan, yang diakibatkan belum terbentuknya Alat Kelengkapan Dewan.

"Penyebabnya karena, Ketua dan Wakil Ketua DPRD OKU belum ada," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: